Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang yang Disayangi Tidak Pernah Berhenti Menuntut?

21 Juni 2020   19:27 Diperbarui: 21 Juni 2020   19:54 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
llustrasi : dokumentasi pribadi tjiptadinata effendi

Sabar Itu Baik Tapi Jangan Sampai Hidup Kita Menjadi Tertekan

Sabar dan menyayangi  tentu saja merupakan hal yang sangat baik. Tetapi bila rasa sayang yang diberikan menimbulkan kesan ,seakan hidup kita tergantung pada orang lain,maka perlu kita berbicara dari hati ke hati secara terbuka. Seharusnya yang menyayangi dan yang disayangi, saling bertenggang rasa.Kalau boleh diibaratkan sebagai rel kereta api,yang selalu sejajar,sehingga gerbong hubungan persahabatan dan kekeluargaan jangan sampai terbalik ,karena salah satu dari rel menyimpang dari posisinya

Karena kalau dibiarkan terus menerus,akan menjadi beban batin bagi kita dan secara tanpa sadar akan menghancurkan hidup kita Karena hidup dengan perasaan tertekan,pasti tidak akan mampu menghadirkan kebahagiaan dalam diri kita. Bila sudah dibicarakan dari hati kehati dan kita juga sudah melakukan introspeksi diri,maka perlu tega mengatakan :"tidak"

Kami bersyukur,dalam keluarga sama sekali tidak pernah terjadi tuntut menuntut dalam hal apapun. Kami berdua memberikan contoh,kepada semua saudara saudara kami,yakni tidak mengambil satu senpun dari harta warisan orang tua ,baik dari pihak saya,maupun dari pihak istri.Dan hal ini kami nyatakan secara tertulis.

Semua saudara dan keponakan kami kedua belah pihak menghargai kami dan tidak pernah menuntut apapun .Bahkan sebaliknya,anak anak kami yang selalu memberikan perhatian sepenuhnya kepada kami berdua,walaupun tidak pernah sekalipun kami meminta minta kepada anak anak 

Semoga tulisan kecil ini,dapat menjawab pertanyaan diatas,walaupun tidak secara to the point

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun