Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup Kita Lebih Bernilai dibandingkan Bunga Semusim

4 Mei 2020   04:35 Diperbarui: 4 Mei 2020   04:26 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi tjiptadinata effendi

Pelajaran Hidup Dari Bunga Liar

Bunga ini  tumbuh secara liar di pinggiran kota di kaki sebuah perbukitan ,sehingga dinamakan Wild Flower atau bunga liar Tak ada nilainya dari sudut pandang ekonomi,tapi bunga ini sudah memberikan keindahannya kepada manusia selama semusim.

Kalau kita mau merefleksi hal ini kedalam diri,maka kita akan temui sebuah pelajaran hidup yang tak ternilai. Tapi sayang sekali,biasanya orang hanya ingin mereguk kenikmatan melalui pandangan mata dan kemudian hanya tersisa kenangan indah,tanpa mampu menggugah hati.Bahwa seharusnya begitulah hidup itu,yakni memberikan manfaat kepada orang lain.

Izinkanlah saya mengutip sebuah kalimat yang memiliki arti yang mendalam ,tentang makna dari sebuah kehidupan :"The beauty of life ,not depend on how happy my life,but how happy the others because of me".

Keindahan hidup tidak tergantung pada seberapa besarnya kebahagiaan yang dapat direguk dalam hidup saya,tapi seberapa banyak orang yang ikut merasakan kebahagiaan karena keberadaan saya "

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Belajar dari Sekuntum Bunga Liar Didinding Rumah

Sudah seminggu ini,setiap kali membuka pintu rumah,pandangan mata saya tertuju pada sekuntum bunga liar yang tumbuh di sela dinding. Padahal dinding tidak ada yang retak. Dan tidak mungkin saya yang menanamnya ,karena sungguh tak tampak ada cela disana dimana tanaman bisa tumbuh.

Tapi uniknya bunga ini bukan hanya tumbuh,malahan menampilkan bunga yang indah. Mungkin kuntum bunga ini,hanya akan mampu bertahan dalam dua tiga hari lagi,karena ketiadaan tanah dan air disana,tapi setidaknya sudah dua hari ini,memberikan hiburan dan secercah kegembiraaan bagi saya dan istri. 

Terlintas pertanyaan dalam hati ,apakah dalam usia yang sesaat lagi akan menjadi 77 tahun,hidup saya sudah memberikan  secercah kebahagiaan kepada orang lain? 

Sesungguhnya ada begitu banyak contoh contoh nyata disekeliling kita,yang dapat dipetik hikmahnya,bahwa sebuah kehidupan ,baru ada artinya,bila memberikan manfaat bagi orang lain. Tanpa ini,maka sehebat apapun atau sekaya apapun kita,tak ada artinya sama sekali

Berbagi Tidak Semata Dengan Materi

Kalaulah makna hidup berbagi hanyalah semata mata dalam ujud uang dan materi,maka hanya orang kaya saja yang dapat menerapkan hidupberbagi pada orang lain. 

Tapi sesungguhnya ada begitu banyak cara dan gaya kita untuk mengaplikasikan hidup berbagi. Misalnya ,berbagi melalui tulisan kita,berbagi tempat di kereta api kepada orang yang lebih membutuhkan.

Menghibur orang yang lagi berduka, menyemangati orang yang lagi mengalami mental break down.,bahkan dengan berbagi seulas senyum tulus kepada para tetangga ,kita sudah mampu menciptakan secercah kegembiraan di hati orang 

Tulisan ini hanyalah  sebuah renungan kecil dipagi indah ini,bukan kotbah subuh 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun