Hidup Yang Paling Sulit Adalah Dulu Jadi Boss,Kini Jadi Kuli
Hidup itu bersifat dinamika,bergerak dari waktu ke waktu dan dari satu sudut kehidupan,kesudut kehidupan lainnya. Ada juga yang menyebutkan hidup adalah bagaikan roda pedati ,sekali berada diatas boleh jadi lain waktu akan berada dibagian bawah.
Ketika kami berkunjung ke Tibet tahun 1998 di sana ada simbol besar yang berarti "Wheel of Life" atau Roda Kehidupan. Jadi walaupun gaya dan ungkapannya berbeda namun intinya sama, yakni kehidupan seseorang bisa saja berubah.Â
Orang yang hari ini berdiri dengan pakaian kumal dan basah oleh keringat sehabis mengangkat barang kelak 10 tahun lagi boleh jadi ia akan lebih sukses dibandingkan diri kita.
Sungguh tidak ada yang mustahil dalam hidup ini dan secara pribadi saya adalah saksi hidup, yang telah mengalaminya agar tidak membosankan, maka saya tidak akan bercerita panjang lebar mengenai mengapa saya bisa terdampar menjadi kuli di Pabrik Karet, yakni di PT Pikani, yang lokasinya di Desa Petumbak, Deli Serdang, sekitar 34 kilometer dari kota Medan.Â
Dari Kuli Jadi Pengusaha
Karena nasib tak kunjung berubah di rantau orang maka setelah dua tahun kerja di pabrik karet saya ajak istri saya pulang kampung. Walaupun sudah dapat membayangkan betapa masyarakat akan menengok kami dengan pandangan sinis, karena gagal di rantau orang.
Setelah hidup merangkak dalam lumpur kehidupan yang ikut dirasakan oleh putera kami yang baru satu orang, yakni Irmansyah Effendi, kami bersyukur akhirnya jalan untuk mengubah nasib terbuka bagi kami
Dari kuli dan Penjual kelapa, menjadi seorang pengusaha, sungguh sulit dipercaya tapi itulah yang terjadi.
Bahkan dalam waktu cepat dari pengusaha lokal perusahaan saya meningkat menjadi Eksportir Kopi dan Cassia yang ditandai dengan A.P.E - Angka Pengenal Ekspor dan National Aproved Trader Cassia.
Memperlakukan Karyawan Sebagai Mitra ,Bukan Sebagai Pesuruh