Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Katiko Ado Jan Dimakan", Relevan Menghadapi Masa Lockdown

20 April 2020   10:21 Diperbarui: 20 April 2020   12:05 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katiko Ado Jan Dimakan, Lah Indak Ado Baru Dimakan

(katiko - ketika /ado-ada/ jan -jangan/dimakan -dimakan /lah -bila tidak ada)

Pepatah Minang yang sangat relevan diaplikasikan dalam menghadapi masa lockdown saat ini. Artinya adalah :

Kita perlu berhemat ,karena tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Tak seorangpun di dunia ini yang mampu memastikan kapan Covid 19 ini secara total dapat dibasmi dari muka bumi ini.Bahkan Badan Kesehatan Dunia dimana berhimpun orang orang pintar dibidang ilmu kesehatan dari seluruh dunia,hanya dapat memprediksi.

Memprediksi artinya, "memperkirakan berdasarkan berbagai hasil riset dan analisa" Tetapi sebagaimana halnya dengan Prakiraan Cuaca,yang seringkali meleset dari prakiraan,maka begitu jua status dari prediksi ini

Sebagai salah satu contoh,Awalnya di Autralia diberlakukan masa lockdown 14 hari,tetapi kemudian ditingkatkan menjadi 90 hari. Namum belum berapa lama aturan baru ini diumumkan sudah disusul pernyataan baru, bahwa masa lockdown mungkin bisa dicabut bila kondisi sudah kondusif, Tetapi aturan social distancing akan terus diterapkan hingga sudah ditemukan vaksin untuk melawan virus corona.(sumber abc.net,au) 

Berapa lama lagi diperkirakan vaksin anti virus corona bisa ditemukan? Belum ada yang dapat menjawab dengan pasti

Katiko Ado Jan Dimakan
Maksudnya ,karena kita tidak tahu ,kapan badai corona ini akan berlalu,maka perlu berhemat dengan bahan makanan yang ada.Bukan tidak mungkin kedepannya,ada uang tapi barangnya tidak ada ,karena kehabisan stock. Untuk membuktikan hal ini, tidak perlu mencari cari dalil tapi berdasarkan fakta yang ada, yakni sebelum serangan covid 19, bila ada uang,maka apapun bahan makanan bisa dibeli sebanyak banyaknya.

Kemudian setelah aksi panic buying,mulai diberlakukan pembatasan ,maksimal pembeli hanya boleh membeli 2 bungkus persatu jenis barang. Belum lama aturan ini berlangsung,sudah disusul dengan aturan baru,yakni hanya boleh SATU untuk masing masing pembeli Bahkah kemarin,kami berbelanja online,aturannya semakin ketat, pisang hanya boleh dibeli 5 butir saja dan mie kotak, hanya boleh satu kotak saja. Padahal Indomie di rumah hanya tersisa 2 bungkus saja

Lah Indak Ado Baru Dimakan
Berbagai kejadian diatas,menjadi pelajaran berharga bagi kami,untuk semakin berhemat memanfaatkan bahan makanan. Kalau dulu ,tiada hari tanpa Indomie,maka kini hanya bisa makan dua hari sebungkus Indomie,karena ada batasan dalam membelinya. Karena tidak tahu,apakah pembatasan jumlah barang ini akan berakhir ataukah akan berlanjut terus? Kemarin Woolworth telah mengantarkan pesanan kami,yang cukup untuk kebutuhan satu minggu.

Namun untuk berjaga jaga,bila kondisi ini terus berlanjut,maka kami susul dengan pesanan kedua,sebagai cadangan,Sehingga bila "lah indak ado baru dimakan". Maksudnya kami akan terus semakin berhemat,hingga kondisi kembali normal,barulah kami dapat menimati makanan dengan menu yang selama ini diterapkan Kita semua berharap yang terbaik,tapi tidak ada salahnya bersiap untuk hadapi yang terburuk. Seandainya kondisi semacam ini semakin larut maka bukan tidak mungkin terjadi: "Ada uang ,tidak ada barang "Hope for the best, but ready for the worst".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun