Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akibat Anggap Semua Hal Gampang

19 April 2020   04:31 Diperbarui: 19 April 2020   04:29 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata Tidak Semua Hal Kecil Itu Semudah Membalik Telapak Tangan

Shopping online? Mudah, semudah membalik telapak tangan. Cukup angkat telpon,kasih alamat jelas dan pesan makanan, maka dalam waktu sekitar satu jam kemudian, bel di depan pintu rumah berbunyi dan pengantar makanan sudah berdiri di depan pintu rumah.. Hal semacam ini sudah sejak kami masih tinggal di Kemayoran,sangat sering saya lakukan.

Begitu juga setelah menetap di Australia, sesekali pingin makan pizza dan malas keluar rumah,tinggal telpon dan sekitar sejam kemudian, bel berbunyi dan ketika pintu dibuka, sudah menunggu yang mengantarkan pesanan saya 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Pesan Bahan Makanan di Woolworth

Sejak diberlakukannya lockdown ,maka khusus bagi warga pemegang kartu senior yang sudah berusia 70 tahun keatas ,disarankan agar tetap dirumah dan untuk keperluan berbelanja bahan kebutuhan dapur, cukup shopping online.

Maka saya langsung daftarkan nama dan alamat lengkap via email Selang dua hari,karena persediaan bahan kebutuhan dapur sudah menipis,maka isteri saya minta, agar saya memesan berbagai kebutuhan dapur, seperti minyak goreng, daging,sayuran, pisang, gula, kopi dan roti. Kemudian memberikan nomor Debit Card dan memilih hari serta jam untuk pengantaran barang

Ternyata butuh waktu 5 hari baru bisa diantarkan,karena saking banyaknya pesanan . Setelah semua OK.maka dilayar tampil tulisan: "You'll received the parcel on Thursday, between 2.00 PM - 8.00 PM" Karena masih ada persediaan ,maka bagi kami tidak masalah harus menunggu 5 hari lagi baru pesanan diantarkan. 

Tetapi hingga dihari H nya,pesanan belum juga diantarkan. Saya tanya ke isteri apakah sudah didebit dari kartu? Ternyata memang belum .Maka saya coba buka email kembali dan ternyata baru ketahuan, ada pemberitahuan dari Woolworth,bahwa ada beberapa item pesanan saya yang tidak ada lagi stocknya. 

Karena saya tidak klik: "accept" bahwa saya tetap melanjutkan pesanan,walaupun ada beberapa item yang kosong,maka Pihak Woolworth menganggap saya tidak setuju, sehingga barang batal dikirim. 

Jadi seharusnya, beberapa items yang ditandai warna merah di klik :"delete all" ,suatu hal yang selama pengalaman shopping online belum permah terjadi, tapi dalam kondisi yang luar biasa,justru menjadi hal yang biasa

Terpaksa Melakukan Oder Ulang 

Karena dianggap saya tidak menyatakan persetujuan saya ,bahwa barang tetap diantar,maka pesanan dianggap batal. Jadi saya harus pesan lagi dari awal.

Mengikuti seluruh petunjuk secara cermat dan setelah "Check out" di samping kanan atas,ada nilai nominal total belanja dan ada kalimat ,bahwa kiriman akan diterima 4 hari lagi. Tapi masih harus dilakukan check and recheck,ternyata masih ada beberapa jenis barang yang out of order. Saya click: "delete all" dan tekan tombol payment

Nah,akibat bolak balik pesanan batal.kulkas kosong dan rak persiapan barang, termasuk Indomie juga tinggal 2 bungkus. Kata istri, dalam kulkas hanya tersisa 3 buah kentang, 2 buah tomat,segenggam biji kacang polong, that's all..

Menunggu Terasa Sangat Lama

Dalam email dikatakan bahwa barang akan diantarkan antara jam 5-00 pagi - 10.00 pagi. Saya alihkan laptop di ruang tamu,untuk mengetik,sehingga seandainya ada yang mengetuk pintu bisa terdengar.

Tapi sampai tiba jam 10.00 belum ada yang mengetuk pintu,padahal saya sudah 3 -4 kali celigak celiguk membuka pintu. Sempat terpikir,saya musti telpon putra kami untuk minta bantuan sembako.kalau sampai tidak jadi juga diantarkan entah karena alasan apapun

Syukurlah akhirnya pesanan datang.

Wah, mendengar pintu di ketuk berulang ulang,saya berjalan cepat keluar dan membuka pintu. Ternyata ada petugas dari Woolworth yang mengantarkan barang, dengan mengatakan,mohon maaf terlambat,karena saking  banyak  pesanan yang harus diantarkan.Rasanya senang banget, barang pesanan tiba. Padahal nggak gratis. 

Satu lagi pelajaran hidup bahwa hal hal yang sangat sepele,bisa saja mendadak menjadi rumit dalam kondisi tertentu. Dan hal hal yang selama ini merupakan hal yang sangat biasa,seperti shopping online, tetetiba saja menghadirkan rasa gembira,ketika pesanan datang. Sungguh perasaan sangat mudah terpengaruh oleh kondisi dan situasi

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun