Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nama Aceh Melambung di Era Corona, Gegara "Ratoh Duek"

18 April 2020   11:58 Diperbarui: 18 April 2020   12:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Nicole Perry Photography)

Cara Lain Sampaikan Ajakan Stay at Home 

Stay at Home atau "di rumah aja" dalam upaya meminimalkan penyebaran Coronavirus telah disampaikan dengan beragam cara. Dimulai dari himbauan dan ajakan. Tetapi kemudian, karena terbukti bahwa cara menghimbau dan mengajak ini tidak menampakan hasil yang memadai, maka mulai diterapkan sanksi berupa denda yang nilai nominalnya bervariasi antara satu negara dan negara lainnya. 

Bahkan di Australia, walaupun berada dalam satu negara, tapi memberlakukan dengan yang berbeda. Misalnya, di  Australia Barat denda bagi yang melanggar adalah berkisar sekitar 1000 dolar termasuk yang melanggar aturan social distancing maupun phsycally distancing. Tapi di New South Wales dan di Negara Bagian Victoria ditetapkan denda yang lebih besar, yakni 1.600 dolar bagi setiap orang melanggar aturan yang ditetapkan.

Ada Jalan Lain Mengajak Stay at Home

Seperti kata peribahasa "Ada banyak jalan menuju ke Roma" maka begitu jualah dengan ajakan agar orang mau mentaati aturan Stay at Home.

Inisiatornya adalah seorang wanita bernama Alfira O'Sullivan, penari berdarah Indonesia yang sudah domisili di New South Wales, Australia.yang merasa sebagai seniman harus tetap bisa berkarya. 

Alfira merekam dirinya membawakan tarian 'Ratoh Duek', diiringi nyanyian dan alat musik yang dimainkan oleh Murtala, suaminya. Harapannya video ini bisa menjadi hiburan, inspirasi bagi orang lain dan membangun semangat bahwa kita bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan tinggal di rumah. 

Ternyata ide ini mendapatkan sambutan luar biasa Tarian 'Ratoh Duek' dengan alunan alat musik rapai dibawakan oleh para penari dari Australia, Indonesia, Jepang, Jerman, dan Perancis. Menurutnya, dengan turut berpartisipasi dalam inisiatif 'stay at home', masyarakat dapat menciptakan perubahan di tengah pandemi COVID-19.

sumber: abc.net.au
Tonton video dari puluhan menari membawakan tarian 'Ratok Dueh' di Facebook ABC Indonesia.

Setiap Orang Dapat Berperan Serta Meminimalkan Penyebaran Virus Corona

Walaupun cara yang ditempuh oleh wanita berdarah Indonesia, ini bukanlah sesuatu yang "wah" atau bersifat spektakuler, tapi setidaknya ia sudah menunjukan bahwa setiap orang sesuai dengan kemampuannya dapat ikut berperan serta dalam memimalkan penyebaran covid-19 dengan mengajak orang stay at home dan tentunya dengan mengawali dari diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun