Salah Satu Cara Adalah Dengan Membuka Album Foto Lama
Hidup dalam berkecukupan dapat menimbulkan dua efek yang berbeda pada seseorang. Ada yang semakin meningkatkan rasa syukur dalam diri tapi tidak sedikit menjadi penyebab orang lupa diri dan menjadi angkuh. Seperti kata peribahasa, "Kacang sudah lupa akan kulitnya". Bahkan untuk semakin melengkapi popularitas diri,ada orang yang mencoba mengaburkan asal muasal dirinya. Malu kalau ketahuan bahwa dirinya berasal dari keluarga miskin. Malu bilamana ada yang tahun bahwa dulu dirinya hanyalah seorang pekerja pabrik dan seterusnya.Â
Tapi hal tersebut tentunya bukanlah urusan kita,karena diri kita bukanlah dalam kapasitas yang ditugaskan untuk melakukan pembinaan mental. Hal yang jauh lebih penting, ketimbang menghitung hitung kekurangan orang lain adalah melakukan introspeksi diri atau berkaca diri.
Seperti biasa, sejak diberlakukannya aturan lockdown, maka satu satunya tempat yang dapat kami kunjungi setiap hari tanpa melanggar aturan lockdown dan social distancing, maupun phsyally distancing adalah pantai Burns Beach.Â
Duduk santai sambil menikmati kopi hangat yang kami bawa dari rumah dan menikmati,keindahan alam di senja hari. Sementara duduk, saya dan istri membalik balik album foto lama yang sudah kumal di makan usia dan foto fotonya juga sudah tampak buram. Tapi kenangan yang melekat pada foto tersebut tidak ikut memudar, walaupun sudah melalui puluhan tahun lalu.
Ada foto pernikahan kami pada tanggal 2 Januari 1965, foto ulang tahun pernikahan pertama yang kami rayakan dengan sangat sederhana dan juga foto kenangan bersama ketka anak anak kami sewaktu mereka masih kecil.
Hal yang tampak sangat sederhana, yakni hanya membolak balik album foto lama selama beberapa menit ternyata mampu menghadirkan rasa syukur yang berlipat ganda dalam diri kami. Â
Mengingatkan saya agar jangan pernah lupa diri,bahwa selagi saya dan isteri duduk menikmati pemandangan indah di tepi pantai, sambil menghirup secangkir kopi hangat, diluar sana ada banyak orang yang membutuhkan uluran tangan.Â
Inilah salah satu cara melakukan introspeksi yang sangat sederhana,namun mampu menyadarkan diri bahwa keindahan hidup itu tidak tergantung semata mata pada betapa besarnya kebahagiaan yang dapat kami reguk,tapi seberapa besarnya peran kami untuk ikut peduli pada orang lain.
Hanya sebuah renungan menjelang malam tiba
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H