Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips agar Jauh dari Keangkuhan Diri

14 April 2020   19:04 Diperbarui: 14 April 2020   19:34 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah Satu Cara Adalah Dengan Membuka Album Foto Lama

Hidup dalam berkecukupan dapat menimbulkan dua efek yang berbeda pada seseorang. Ada yang semakin meningkatkan rasa syukur dalam diri tapi tidak sedikit menjadi penyebab orang lupa diri dan menjadi angkuh. Seperti kata peribahasa, "Kacang sudah lupa akan kulitnya". Bahkan untuk semakin melengkapi popularitas diri,ada orang yang mencoba mengaburkan asal muasal dirinya. Malu kalau ketahuan bahwa dirinya berasal dari keluarga miskin. Malu bilamana ada yang tahun bahwa dulu dirinya hanyalah seorang pekerja pabrik dan seterusnya. 

Tapi hal tersebut tentunya bukanlah urusan kita,karena diri kita bukanlah dalam kapasitas yang ditugaskan untuk melakukan pembinaan mental. Hal yang jauh lebih penting, ketimbang menghitung hitung kekurangan orang lain adalah melakukan introspeksi diri atau berkaca diri.

foto tahun 1965/dokpri
foto tahun 1965/dokpri
Foto Foto Lama Adalah Saksi Bisu Kondisi Diri Kita Semasa Dulu

Seperti biasa, sejak diberlakukannya aturan lockdown, maka satu satunya tempat yang dapat kami kunjungi setiap hari tanpa melanggar aturan lockdown dan social distancing, maupun phsyally distancing adalah pantai Burns Beach. 

Duduk santai sambil menikmati kopi hangat yang kami bawa dari rumah dan menikmati,keindahan alam di senja hari. Sementara duduk, saya dan istri membalik balik album foto lama yang sudah kumal di makan usia dan foto fotonya juga sudah tampak buram. Tapi kenangan yang melekat pada foto tersebut tidak ikut memudar, walaupun sudah melalui puluhan tahun lalu.

Ada foto pernikahan kami pada tanggal 2 Januari 1965, foto ulang tahun pernikahan pertama yang kami rayakan dengan sangat sederhana dan juga foto kenangan bersama ketka anak anak kami sewaktu mereka masih kecil.

foto tahun 1976/dokpri
foto tahun 1976/dokpri
Bagaikan mimpi rasanya,kami bisa menetap di Burns Beach, di rumah yang disediakan oleh putra pertama kami yang kini sudah berusia 53 tahun dan sudah punya 2 orang mantu dari keempat anak anaknya.

ulang tahun pertama pernikahan kami 1966/dokpri
ulang tahun pertama pernikahan kami 1966/dokpri
Menghadirkan Rasa Syukur Yang Mendalam

Hal yang tampak sangat sederhana, yakni hanya membolak balik album foto lama selama beberapa menit ternyata mampu menghadirkan rasa syukur yang berlipat ganda dalam diri kami.  

Mengingatkan saya agar jangan pernah lupa diri,bahwa selagi saya dan isteri duduk menikmati pemandangan indah di tepi pantai, sambil menghirup secangkir kopi hangat, diluar sana ada banyak orang yang membutuhkan uluran tangan. 

Inilah salah satu cara melakukan introspeksi yang sangat sederhana,namun mampu menyadarkan diri bahwa keindahan hidup itu tidak tergantung semata mata pada betapa besarnya kebahagiaan yang dapat kami reguk,tapi seberapa besarnya peran kami untuk ikut peduli pada orang lain.

Hanya sebuah renungan menjelang malam tiba

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun