Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jenazah Covid -19 Harus Antrean Menunggu 20 Hari

3 April 2020   09:55 Diperbarui: 3 April 2020   14:19 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena di Krematorium Menumpuk Jenazah 

Pagi ini saya membaca berita menyedihkan dan sekaligus mengerikan yang terjadi di kota Milan yang dalam bahasa Italia disebut Milano. Apalagi kami mempunyai kenangan indah tentang kota ini, saya dan isteri pernah berkunjung dan tinggal di sana sekitar satu minggu karena mengunjugi Expo Milano 2015 ini berlangsung sejak tanggal 1 Mei 2015 hingga 31 Oktober 2015. Diikuti oleh 140 negara. Ekspo ini diselenggarakan lima tahun sekali oleh International Exhibition Bureau dan selalu mendapatkan perhatian dari berbagai pejuru dunia. Kami ke sana bersama adik kami Margaretha dengan suaminya Sandro, orang Italia.

Pameran dagang terbesar di dunia ini diselenggarakan di atas tanah seluas 1,1 juta meter persegi di kota Milano- Italia. Dengan mempertontonkan produk andalan dari setiap negara perserta. 

Dengan ansumsi target pengunjung, akan mencapai total 20 juta orang,dengan mengusung tema “Feeding the Planet, Energy for Life”. Usai berkunjung ke Expo Milan, kami juga diajak mengujungi Duomo Kathedral yang megah dan artistik. Pada waktu itu, ada ribuan orang antri untuk dapat masuk kedalam Kathedral.

Kembali ke Judul

Membaca berita tentang menumpuknya jenazah, menunggu giliran untuk dikremasi sehingga menyebabkan Pengelola Krematorium utama memutuskan menutup untuk sementara Krematorium ini demi menjaga agar jangan sampai menyebabkan terjadi hal hal tak diinginkan, karena jenazah menumpuk terlalu lama hingga mencapai 20 hari.

Crematorio di Lambrate ini dinyatakan ditutup karena dikuatirkan akan mengakibatkan menimbulkan masalah baru. Kota Milan yang selama ini menjadi salah satu kota kebanggaan bagi Italia, menjadi lumpuh total akibat dari serangan virus corona di Italia yang telah menyebabkan tewasnya 13.915 orang

Catatan ini semakin menyebabkan negara Pizza ini semakin terpuruk. Walaupun lockdown sudah berlangsung lebih dari dua minggu, tapi korban dari covid 19 masih terus berjatuhan. Pengawasan agar lockdown dipatuhi,sangat ketat. Menurut adik kami yang tinggal di kota Padova bersama suaminya, mereka hanya dapat berdoa untuk sahabat sahabat mereka yang meninggal,karena tidak dapat berkunjung,karena kota sudah di lockdown

sumber: cnnindonesia.com

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun