Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mimpi Buruk Itu Akhirnya Jadi Kenyataan di India

29 Maret 2020   19:34 Diperbarui: 29 Maret 2020   19:40 2970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duduk Berbaris  di Jalanan  Menunggu jatah Makanan

Sewaktu pemerintah india memutuskan untuk melakukan lockdown terhadap 1,3 miliar warganya, sesungguhnya siapapun sudah dapat menduga bahwa "something terrible will happen". Sesuatu yang mengerikan akan terjadi. Namun pada saat yang bersamaan, di negeri kita sendiri sedang menghadapi bahaya yang sama sehingga tidak mungkinlah kita mencurahkan rasa simpati dan empati kita kepada orang lain, sementara dalam negeri sendiri sedang berjuang melawan maut. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, diri kita pribadi dan keluarga kita sedang hadapi kemelut akibat diberlakukannya local lockdown di beberapa kota.

Bahkan kami yang berada jauh dari tanah kelahiran karena sedang bermukim di negeri Kanguru juga merasakan hal yang mencekam. Apalagi menyaksikan bahwa begitu banyak orang yang selama ini sangat santun tiba-tiba saja berubah menjadi beringas seakan kerasukan roh jahat. Tapi sesungguhnya, dengan meluangkan waktu kita walaupun hanya beberapa menit, mengikuti perkembangan yang terjadi di negeri orang menyebabkan kita sadar diri bahwa ada begitu banyak orang yang jauh lebih menderita ketimbang kita dalam menghadapi serangan global Covid-19 ini.

Kembali Ke Judul

Walaupun pemerintah India sudah menegaskan bahwa sudah menyediakan dana sebesar 22.6 juta dolar untuk memastikan agar jangan ada warganya yang akan mengalami kelaparan selama lockdown berlangsung selama 21 hari, tetapi dalam pelaksanaannya, tentu saja tidak semudah itu. Mengurus jatah makanan bagi sekitar sepuluh juta orang bukanlah pekerjaan yang mudah.

Seperti diberitakan oleh VOA :

  • Daily wage workers and homeless people eat food inside a government-run night shelter during a 21-day nationwide lockdown to limit the spreading of coronavirus disease (COVID-19), in the old quarters of Delhi, India, March 26, 2020./

Para pekerja harian dan tunawisma ,duduk disepanjang jalan,menunggu giliran dapat jatah makanan (https://www.voanews.com)

Menempuh Perjalanan Ratusan Kilometer Agar Bisa Pulang Kampung

A group of Indian daily wage laborers walk along an expressway hoping to reach their homes, hundreds of kilometers away, as the city comes under lockdown in Ghaziabad, on the outskirts of New Delhi, India, March 26, 2020. But many have been stranded in cities as train and bus services have ground to a complete halt.

Di sisi lain, para pekerja harian harus menempuh perjalanan panjang, bahkan ada yang kampung halamannya ratusan kilometer jauhnya karena kota tersebut akan di-lockdown. Tetapi harapan mereka terkandas karena sebagian besar dari kereta api dan bis tidak dioperasikan lagi. Bagaimana nasib mereka selanjutnya, tentu hanya mereka dan Tuhan yang Mahatahu. Kita hanya bisa berharap dan berdoa, semoga mimpi buruk yang terjadi di India janganlah sampai terjadi di negeri tercinta kita.

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun