Yang Dulu Tak Terpikirkan, Kini Kami Rasakan
Sewaktu anak anak masih kecil maka sebagai orang tua tentu saja seperti orang tua  lainnya memelihara dan membesarkan anak anak kami dengan penuh kasih sayang,Â
Menasihati mereka bilamana dianggap perlu. Membelikan kebutuhan mereka muali dari sepatu, pakaian, jaket, tas, jam tangan dan seterusnya Dan memberikan mereka uang jajan hingga mereka kuliah dan mampu hidup mandiri.
Ketika Kami Pensiun Hidup Mulai Berbalik Arah
Sejak kami pensiun dan secara total meninggalkan bisnis serta tinggal bersama anak mantu dan cucu cucu di  Australia lebih dari sepuluh tahun lalu, kami mulai sadar diri bahwa Wheel of Life atau Roda Kehidupan itu memang benar benar terwujud.Â
Walaupun kami mampu hidup mandiri, tapi setiap bulan anak anak mentransferkan dana ke rekening kami. Memberikan kami jam tangan, sepatu, jaket, pakaian dingin dan seterusnya. Persis sebagaimana kami memperlakukan sewaktu mereka masih kecil.
Bahkan kalau dulu setiap Imlek anak anak kami kasih Angpau, maka kini giliran kami berdua menerima Angpau dari anak anak, Padahal tidak sekalipun kami pernah meminta kepada anak anak kami yang ketiganya sudah berkeluarga.
Tadi Sore Kami Dinasihati Cucu
Rupanya cucu cucu kami juga tidak mau kalah dari orang tua mereka. Buktinya kami dikasih aneka ragam barang kebutuhan hidup. Malahan sore ini cucu kami datang dan memberikan nasihat "Engkong dan Emak, jangan  berkunjung ketempat ramai ya. Kalau ada perlu sesuatu telepon saja dan kami akan datang, Jangan lupa cuci tangan dengan sabun dan seterusnya....." Tentu saja kami berdua sangat terharu karena begitu besar perhatian yang diberikan kepada kami.
2 Minggu lalu putra kami datang dan membawakan satu rak besi untuk tempat barang barang sambil mengatakan "Papa mama, kalau perlu apa saja telepon ya, akan saya antarkan."Â
Nah, begitu juga dengan putri kami dan putra kami yang berada di Jakarta. Sebagai orang tua, kami sungguh mersa bersyukur mendapatkan perhatian begitu besar dari anak anak dan mantu, serta cucu cucu dan mantu cucu kami. Mereka memperhatikan kami hingga hal hal yang kecil.
Teman Saya Curhat Sampai Menangis
Beberapa waktu lalu saya pernah menulis artikel yang isinya mendapatkan hadiah Mobil Nissan X-Ray baru dari putra kami sebagai hadiah ulang tahun ke  76.Â
Malamnya, teman saya dari Indonesia yang membaca artikel yang saya published di Kompasiana curhat sampai menangis karena merasa tidak diperhatikan oleh puteranya.Â
Padahal menurutnya, demi menyekolahkan anaknya ia sudah ikhlas menjual tanahnya, tapi kini setelah putranya sukses sama sekali tidak ada perhatian terhadap dirinya.
Tentu saja saya tidak berani mencampuri uursan keluarga orang walaupun temam baik. Saya hanya bisa ikut menangis dalam hati, memikrkan betapa sedih hati teman saya dan istrinya karena merasa tidak diperhatikan oleh anak mereka.
Saya dan istri bersyukur kepada Tuhan, betapa kami berdua sungguh merasa sangat dimanja oleh anak anak, mantu dan cucu cucu, serta mantu cucu kami
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H