Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Corona Ciptakan Record Perdana

25 Maret 2020   13:13 Diperbarui: 25 Maret 2020   13:20 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: New South Wales Police /daily.mail.com

2 Orang Pria Di-wanted, Bukan Karena Merampok Bank,Tapi Merampok Kertas Toilet

Serangan maut dari Virus Corona tidak hanya membuat banyak orang menjadi panik sehingga terjadi panic buying di mana-mana. Setelah berita tentang emak-emak yang mau berantem di supermarket hanya karena rebutan mau borong kertas toilet, hingga merembet ke rebutan membeli apapun yang bisa dimakan sehingga rak daging dan rak makanan beku kosong. 

Kejadian yang unik dan memalukan ini tidak hanya terhenti hingga di sini karena ternyata kehadiran Virus Corona sungguh menjadi hal yang fenomenal di era digital ini. Salah satu buktinya adalah .menciptakan rekor dunia, yakni Perampokan Kertas Toilet. Sepintas seakan akan berita ini,hanya merupakan homor murahan di sela-sela kepanikan yang melanda dunia.

robbery-daily-mail-2-5e7aef7d097f3606cb377993.jpg
robbery-daily-mail-2-5e7aef7d097f3606cb377993.jpg

Foto: New South Wales Police

Akan tetapi karena ditulis oleh sumber berita yang selama ini cukup dikenal sebagai sumber yang qualify yakni "Daily Mail", maka mau tidak mau kita terpaksa harus percaya. Tapi agar tidak dianggap salah kutip atau salah menerjemahkan, maka silakan disimak kutipan sesuai aslinya

"Two men accused of stealing more than 500 rolls of toilet paper after breaking into a string of Woolworths supermarkets in Sydney are on the run from police. Police said the men targeted four stores in the city's western suburbs between 7pm and 8.30pm on Sunday.The pair allegedly broke into the supermarkets' restricted storage areas, stealing bulk amounts of toilet paper from stores in Granville and Auburn. They also broke into stores in nearby Bass Hill and Lidcombe but fled empty-handed. 'It was also reported that one of the men threatened an employee with a knife at the Auburn store,' police said in a statement." (sumber: daily.mail.com)

Polisi Minta Bantuan Masyarakat

Pria pertama digambarkan sebagai orang berwajah Timur Tengah dan berusia sekitar berusia 30-an, dengan tubuh kokoh dan tinggi sekitar 185-190 cm, memiliki tato di lengan dan mengenakan kemeja polo abu abu dengan celana biru Sedangkan pria kedua dilukiskan sebagai sosok orang yang tingginya 175-180 Cm dengan tubuh ramping dan diperkirakan usianya sekitar 30-35 tahun mengenakan celana Adidas berwarna hitam  Menteri Kepolisian dan Layanan Darurat NSW David Elliott mendesak siapa pun yang memiliki informasi untuk maju dan melapor ke polisi

Harga Kertas Toilet Naik Fantastis

Walaupun berita yang diunggah oleh pihak Supermarket bahwa persediaan barang barang cukup untuk tiga kali lipat jumlah penduduk Ausralia, tapi hal ini tidak terbukti. Karena walaupun sudah berlangsung seminggu, rak kertas toilet yang kosong masih belum tampak diisi kembali. Begitu juga rak daging dan rak makanan beku hanya berisi sebagian. Dan para konsumen hanya boleh membeli satu atau dua potong barang. 

Seandainya memang stock melimpah, sebagai pebisnis, maka inilah peluang bagi mereka untuk menjual sebanyak banyaknya apapun barang yang laku dijual. Tapi kenyataannya, jauh dari yang diberitakan. Bahkan harga kertas toilet yang ditawarkan di E-bay bisa mencapai harga yang sangat fantastis, yakni mencapai 10 kali lipat! Hingga kapan kondisi semacam ini akan berlangsung, tidak ada yang dapat memastikan karena pengumuman dari pihak supermarket bahwa persediaan cukup untuk 70 juta orang ternyata tidak dapat dibuktikan. Tapi bagi orang Indonesia, masalah kertas toilet tidak ada masalah sama sekali.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun