Intinya: Ia tahu resiko dari bahaya Virus Corona, tapi tidak tega menyaksikan anak anaknya mati kelaparan.
Kejadian ini hanyalah salah satu contoh dari puluhan juta orang yang juga kondisinya sama dengan Ramesh. Mereka hanya mengatongi rasa panik, tapi sama sekali tidak mengantongi uang untuk beli bahan makanan bagi keluarganya.Â
Saya jadi terpana baca tulisan ini dan melirik ke rak "logistik" kami dalam berperang melawan Virus Corona. Ingin rasa hati,mau membagikan kepada siapapun yang membutuhkan. Tapi selang sesaat, terpikir pula, terus kalau persediaan logistik kami habis, kami mau makan apa?Â
Nah, inilah salah satu bukti bahwa tidak mudah mengaplikasikan perintah Tuhan, "Kasihilah sesamamu manusia, seperti dirimu sendiri." Hmm kalau saya punya dua bungkus Indomie dan ada tentangga yang kelaparan, maka dengan ikhlas saya akan berikan satu bungkus. Tapi kalau diminta semuanya, yaa maaf, saya lebih menyayangi istri saya dan diri saya, ketimbang orang lain. Makanya, saya tidak pernah berani mengaku-ngaku sebagai orang beriman. Susah ya, mau jadi orang baik?
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H