Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan 14 Hari, tapi 6 Bulan Dibutuhkan agar Kondisi Normal

24 Maret 2020   07:27 Diperbarui: 24 Maret 2020   08:07 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlu Ada Cara Untuk Menghibur Diri Agar Jangan Sampai Stress

Mulai sejak kemarin,23 Maret,2020 semua tempat hiburan dan restoran,serta cafe,bahkan rumah ibadah,dinyatakan resmi ditutup.Bagi yang melanggar diancam hukuman yang berat. Bahkan di daerah Victoria, 500 orang Polisi dikerahkan,untuk mengawasi ,agar keputusan pemerintah di taati warga.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari keteledoran warga yang masih saja bersantai ria di Bondi Beach di New South Wales Hal yang mengundang kemarahan dari warga dan juga mendapat kecaman keras dari PM Morrison. Pemerintah Pusat dan negara bagian kini telah menggunakan kekuatan, seperti ancaman denda bahkan penjara bagi mereka yang melanggar peraturan.

naskah-2-5e795e4b097f3619ef76c7a2.jpg
naskah-2-5e795e4b097f3619ef76c7a2.jpg
dokpri

Bukan 14 Hari Tapi 6 Bulan

Negara bagian Victoria, dengan ibukota Melbourne, misalnya telah membuat satuan kepolisian khusus untuk memastikan 'social distancing' diterapkan, dengan menurunkan 500 orang polisi. Hal yang sama juga dilakukan oleh kepolisian di negara bagian Queensland dan sejumlah kawasan di negara bagian New South Wales (Detik.com).

PM Morrison mengatakan setidaknya dibutuhkan enam bulan, sebelum semua kegiatan akan berjalan normal di Australia.  Lebih lanjut dikatakan,bahwa semakin kita berkorban bersama-sama, semakin banyak hal yang benar kita lakukan sebagai warga di Australia, semakin banyak nyawa yang diselamatkan, makin banyak kehidupan yang kita jaga, dan semakin kuat kita  Hingga saat ini belum diketahui apakah seseorang bisa tertular virus untuk kedua kalinya, jika sudah dinyatakan sembuh.,seperti diberitakan oleh abc.net.au

hiburan-3-5e795e0e097f3672fb584d12.jpg
hiburan-3-5e795e0e097f3672fb584d12.jpg

dokpri

Social Distancing Bukan Berarti Larangan Keluar Rumah

PM Australia mengatakan warga warga bisa keluar dari tempat tinggalnya, selama mampu menjaga jarak sesuatu yang dijadikan acuan.Semua tergantung kepada warga Australia sendiri untuk mengambil keputusan yang masuk akal. Yang penting,menghindari berkumpul kumpul dalam acara apapun.

Temukan Cara Menghibur Diri

Disaat berada ditengah tengah kondisi yang mencekam ,dimana ratusan juta orang di dunia mengalami kepanikan,menghadapi pandemi Covid -19. ,maka salah satu cara yang kami tempuh adalah berada ditempat sunyi,yang hanya ditemani alam dan burung burung ,sungguh merupakan sesuatu yang tidak ternilai Walaupun kami tidak lagi dapat berkumpul bersama teman teman sesama warga senior ,sambil mereguk kopi hangat,tapi kami bersyukur,disaat ancaman global menyebabkan suasana mencekam,kami masih dapat menikmati kopi hangat di alam bebas.Dimana tidak ada manusia disana,selain dari burung burung yang sangat jinak

dokpri
dokpri
Burung Burung Di sini,Sama sekali Tidak Takut Pada Manusia

Ketika kami membuka kursi lipat dan duduk dibawah pohon yang rindang,ada puluhan ekor burung sejenis burung kakak tua yang bermain main disana.Semuanya berwarna putih bersih. Tak tampak sedikitpun mereka takut kepada kami.Bahkan ketika saya mengambil foto foto mereka dari jarak sekitar satu meteran,tampak semua burung ini sangat santai. 

Saya sungguh belum pernah menyaksikan burung yang hidup begitu santai di negeri kita.Biasanya begitu ada gerakan sedikit saja,mereka akan terbang jauh. Tapi disini semuanya tampak sangat percaya diri,bahwa tidak akan ada yang mau menyakiti mereka Untuk sementara ,seperti inilah kami menemukan cara untuk tetap mematuhi aturan social distancing dan menjaga kebersihan lingkungan,tapi tetap dapat merawat diri agar jauh dari stress hadapi ancaman coronavirus.

Kami masih tetap bertegur sapa dengan para tentangga dan saling menanyakan bila membutuhkan sesuatu, tapi tidak lagi berkumpul seperti biasanya. Inilah kiat sederhana,bagaimana kami berdua menjalani hidup di negeri orang.yakni mematuhi aturan yang ada,tetap peduli masalah kemanusiaan,tapi tidak lupa merawat diri sendiri.

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun