Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Bermanfaat bagi Orang Lain

28 Januari 2020   19:02 Diperbarui: 28 Januari 2020   20:06 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

Kira-kira Seperti Apa Ya?

Profesi sebagai Guru,sudah jelas sangat bermanfaat,karena tugasnya adalah mengajar dan mendidik generasi muda ,agar kelak bila sudah dewasa, menjadi orang yang berguna bagi keluarga,nusa dan bangsa.  

Profesi sebagai seorang dokter,juga sudah jelas sangat bermanfaat bagi orang banyak,karena orang sakit membutuhkan dokter. Begitu juga dengan orang yang berprofesi sebagai seorang Apoteker, karena orang sakit,disamping membutuhkan seorang dokter untuk memeriksa dan mendiagnosa gangguan kesehatan yang dialami seseorang,juga dibutuhkan obat untuk proses penyembuhan diri.

Lebih lanjut,seorang Sopir angkot juga hidupnya bermanfaat bagi orang lain,karena kalau semua Sopir angkot mogok,maka bayangkan berapa banyak orang yang harus berjalan kaki ke tempat tujuannya. 

Para pedagang kebutuhan barang barang pokok, karena kalau tidak ada satupun yang berjualan,maka dapat dibayangkan betapa sibuknya kita mencari bahan makanan kesana kemari. 

Kesimpulannya,semua pekerjaan yang dilakukan secara baik dan benar,secara serta merta menjadikan pelakunya,orang yang bermanfaat bagi sesama.

Lalu Apa Kriteria Orang Yang Hidupnya Tidak Bermanfaat Bagi Orang Lain?

Untuk mencari tahu,tipe orang semacam apa yang hidupnya tidak ada manfaatnya bagi orang banyak,tentu tidak perlu kita berselancar di google.karena sudah sangat sering kita saksikan,antara lain:

  • pemabuk
  • penjudi
  • pembohong
  • penipu
  • pemalas
  • penjahat
  • pelit 
  • pemabuk 
  • dan seterusnya

Berbagi Tidak Harus Dalam Bentuk Materi

Untuk dapat menjadi sosok yang bermanfaat bagi orang lain,tentu tidak musti kita menjadi pelaku profesional di berbagai bidang  pekerjaan.Dengan hanya duduk di rumah masing masing, setiap orang dapat mengaplikasikan hidup berbagi. 

Bagi yang kondisi keuangan memadai,mungkin bisa berbagi dalam bentuk materi atau uang,Tapi bagi yang kondisi keuangannya pas pasan ,tetap saja dapat menerapkan hidup berbagi,dengan jalan berbagi hal hal positif, yang esensialnya memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan memotivasi orang banyak,melalui karya tulis masing masing.

Seperti kata peribahasa:"Sebutir peluru,hanya mampu menembus satu kepala,tapi sebuah tulisan mampu menembus ribuan  kepala" Maka sesungguhnya dengan hanya menggerakan jari jemari kita diatas keyboard laptop ataupun Smartphone,sesungguhnya kita sudah memenuhi kriteria sebagai orang yang bermanfaat bagi sesama.

Mengaplikasikan Hidup Berbagi Lewat Artikel

Karena itu, tanpa perlu di iming iming tiket masuk ke surga,jalan untuk menjadikan hidup kita menjadi orang yang bermanfaat terhadap sesama ,terbuka lebar di depan mata kita, yakni dengan berbagi artikel yang setidaknya dapat menjadi masukan yang berharga bagi semua orang yang membaca ,apalagi bila tulisan kita mampu menginspirasi dan memotivasi orang banyak. Menulis itu mudah,semudah membalik telapak tangan kita.Yang sulit adalah menulis secara konsisten selama bertahun tahun, apalagi di kala kita sedang menghadapi berbagai problema kehidupan.Tapi dengan berbagi lewat tulisan,akan menjadikan hidup kita berarti,

Karena itu,yuk kita terus menulis,untuk mengaplikasikan hidup berbagi. Jangan lupa, "Life is to share",Hidup adalah untuk saling berbagi! Saya sering mendengarkan kalimat: "Sebaik baiknya manusia adalah orang yang hidupnya bermanfaat bagi orang lain",tapi saya tidak tahu siapa pencetus  kalimat ini untuk pertama kalinya. Mungkin ada yang tahu?

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun