Makan Bersama Anak Mantu Cucu dan Mantu Cucu dan Kerabat
Kesempatan bisa makan bersama bukan hanya semata mata bisa menikmati aneka ragam masakan enak yang disediakan pihak restoran,tapi yang jauh lebih bermakna adalah peluang emas  dapat berkumpul bersama anak ,menantu dan cucu cucu,serta menantu cucu dan sahabat sahabat baik..Tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk dapat menikmati suasana ini di hari Tahun Baru Imlek. Karena ada banyak faktor yang dapat menjadi penghalang terwujudnya hasrat hati untuk dapat merayakan Imlek bersama sama antar 3 generasi.Yakni saya dan istri sebagai generasi yang paling tua.sebagai Opa dan Oma ,bersama putra kami dan istri ,serta anak anak dan juga 2 orang cucu mantu.
Halangan bisa merupakan :
- kesehatan kakek nenek yang tidak mendukung
- jarak yang memisahkanÂ
- dana yang tidak mencukupi untuk mengundang semuanya
- hubungan antar 3 generasi yang tidak harmonis
Dokumentasi pribadi
Untuk Kesekian Kalinya
Kami beruntung,kali ini entah yang keberapa kalinya,kami mendapatkan kesempatan untuk santap siang bersama antar 3 generasi dan sahabat sahabat putra kami. Sejak seminggu lalu putra kami  datang ketempat kami tinggal ,yang sekaligus merupakan milik dari putra kami ,untuk mengantarkan angpao bagi kami berdua. Dan sekaligus mengajak  kami  untuk hadir dalam acara santap siang bersama sama di salah satu restoran Jepang di daerah Subiaco - pinggiran kota Perth.Â
Bagi kami ,hal ini sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri,disamping mendapatkan angpao ,sekaligus kami diundang untuk makan bersama di hari Imlek,yakni siang tadi.
Makan Sambil Mengobrol dan Bercanda
Menghadapi meja makan,ada beberapa tradisi yang satu berbeda dengan lainya. Misalnya ada tradisi yang kalau menghadapi meja makan,seluruh pembicaraan dihentikan dan masing masing fokus untuk menikmati santapan yang dihidangkan didepannya. Tapi bagi kami,hal ini sama sekali tidak berlaku. Justru kesempatan bisa makan bersama ini,kami manfaatkan sebagai ajang untuk semakin mempererat hubungan kekeluargaan dan sekaligus hubungan persahabatan dengan teman teman yang juga hadir.
Rata rata memilih  menu ikan dan sayuran. Tidak ada yang memesan menu daging. Istri saya memesan menu yang terdiri dari udang dan sayuran ,sedangkan saya memesan ikan salmon dan nasi putih. Kami duduk berdampingan dengan putra kami Irmansyah Effendi dan istri Luci dan berhadapan dengan kami duduk Pak Taslim dan istri Sandra dari Hongkong  dan pak Saefudin dan istri dari Palembang Dan di 3 meja lainnya duduk cucu cucu kami dan istri serta  kerabat dan sahabat dari putra kami lainnya.
Kesempatan untuk dapat makan antar 3 generasi plus teman teman lainnya, sungguh tidak dapat dinilai dengan materi. Karena mungkin ,tidak banyak  orang yang mendapatkan kesempatan untuk menikmatinya,yakni makan bersama di hari Imlek antar 3 generasi dan kerabat.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H