Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Awas, Rem Blong!

22 Januari 2020   05:19 Diperbarui: 22 Januari 2020   05:17 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau datang bertandang ke rumah teman,begitu tiba langsung memberikan komentar. "Aduh, rumputnya di pekarangan ini sudah panjang ya,awas lho,bisa bersarang ular. 

Begitu masuk ke dalam rumah teman,menyaksikan anak anak teman lagi asyik nonton tv,langsung tebar nasihat:"Mbak,jangan biarkan anak anak nonton terlalu dekat,bisa rusak matanya lho dan bla bla bla..."

Dan disediakan secangkir teh hangat sebagai tanda hormat dari nyonya rumah,lagi lagi petuah meluncur:" Mbak,kalau mau minum teh,jangan teh ginian mbak dan bla bla bla"

Ketika Pamitan 

Ketika kita pamitan,maka nyonya rumah,mungkin sebagai basa basi akan mengatakan:"Lain kali jalan lagi kesini ya bu",tapi mungkin dalam hatinya,berkata :"semoga jangan lagi sampai kedatangan tamu,yang kayak ginian .Bikin jengkel  saja ."

Hindari Bagi Bagi Nasihat,Kecuali Sifatnya Emergency

Jalan terbaik untuk menghindarkan terjadinya "Pecah rasa" antara kita dengan sahabat atau kerabat adalah diam. Dalam hal ini,maka peribahasa :"Silent is gold." ,diam berarti emas,sungguh sangat tepat.

 Alangkah bijaknya,kita diam dan menjadi penonton atau pendengar yang baik. Kecuali dalam hal,sahabat atau kerabat kita melakukan hal yang dapat membahayakan dirinya ,serta orang lain. Misalnya, mau minum obat dengan bir atau dengan alkohol.maka hal ini patut dan perlu dicegah.

Betapapun akrabnya hubungan persahabatan ,maupun hubungan kekeluargaan,tapi jalan yang paling aman dan nyaman,adalah jangan ikut campur urusan dalam keluarga orang .Kecuali ,pendapat atau saran kita diminta

Seperti halnya bila rem blong terjadi pada kendaraan,maka walaupun beda ruang dan kejadian,"rem blong " yang terjadi pada diri kita,dapat merusak hubungan baik kita dengan orang yang kita "tabrak"dengan nasihat atau komentar kita yang berhamburan,tanpa kontrol.Yang dapat menciderai hubungan baik yang selama ini telah terjalin. 

Jangan lupa, menjaga hubungan baik butuh waktu yang panjang ,mungkin bertahun tahun,tapi merusakannya cukup hanya dengan satu dua kalimat saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun