Aneh, Unik, tapi Nyata
Kalau menghadiri resepsi pernikahan ,dengan memakai pakaian rapi,apalagi bawa kado,rasanya belum pernah terjadi ada yang menanyakan :"Maaf,undangannya mana?" Kecuali resepsi diadakan di tempat resmi,seperti di kantor pemerintahan .Nah,peluang inilah yang dulu dimanfaatkan oleh beberapa teman saya,yang sesungguhnya kehidupan mereka tidak lebih baik daripada kondisi ekonomi kami pada waktu itu.Â
Tentu saja hal ini menimbulkan rasa heran dalam diri saya,karena saya tahu persis keseharian mereka ,11 -12 dengan kondisi kami. Dari mana mereka dapat uang setiap minggu beli kado ,agar dapat hadir di resepsi pernikahan?
Ternyata Ini Rahasianya
Walaupun sempat saya terheran heran,tapi mana ada waktu untuk kepo merecoki urusan orang lain,karena mengurus anak istri saja,saya tidak mampu .Tapi suatu hari,saya naik sepeda melewati jalan Kampung Dobi,dimana ada Distributor barang barang pecah bela. Dilaman luarnya ada bak besar berisi segala macam piring mangkuk dan gelas yang retak dan pecah.Â
Tiba tiba pandangan mata saya tertuju pada sosok yang saya kenal baik,yakni teman teman saya yang selalu hadir dalam resepsi pernikahan.Pokoknya siapapun yang menikah,mereka hadir.Tentunya selain dari anak pejabat atau anak orang penting. Saya perhatikan mereka mencari gelas dan piring yang retak dan dimasukan kedalam kardus. Sepintas gelas dan piring tersebut tampak mentereng dan "wah" untuk ukuran pada waktu itu. Saking asyiknya mereka memulung barang pecah belah yang masih tampak bagus,tapi sesungguhnya sudah retak,mereka tidak sadar bahwa saya sudah berdiri di belakang mereka.
Baru ketika mereka sudah selesai operasional dan berbalik ,sadar bahwa saya ada dibelakang mereka. Tentu saja mereka sangat kaget,karena terjaring OTT oleh saya. Maka untuk "menyogok " saya agar tidak membukakan rahasia ,saya diajak untuk ikut dalam geng mereka.Tapi saya tegaskan bahwa saya lebih suka makan nasi dan ikan asin bersama anak istri di gubuk kami. Pesan mereka:"jangan bilang bilang ya please. Kalau tidak dengan cara seperti ini,kapan orang seperti kita ini akan diundang ? Kapan lagi kita bisa menikmati makanan enak?" Saya tidak setuju dengan cara mereka,tapi dapat memahami kegetiran hidup yang mereka rasakan,karena kami sama sama senasib.
Baru Kali Ini Rahasia Saya Buka
Karena hal ini sudah kadaluarsa ,sudah terjadi puluhan tahun lalu,maka baru kini saya buka rahasia teman teman saya. Ternyata piring dan gelas yang mereka pungut dari tong sampah milik Distributor tersebut,dimasukan kedalam kotak dan dibungkus rapi. Kalau kelak ,pengantin yang menerima kado tersebut membuka bungkusan dan mendapati piring dan gelas sudah retak,mungkin berpikir:"Aduh,sayang sekali,mungkin tertindih dengan kado  lainnya
Nah,semoga teman teman saya yang sudah di surga sana,memaafkan saya,karena sudah membuka tabir misteri ini,tanpa menyebutkan nama nama mereka, Satu hal,mohon jangan ditiru ya. Bila sudah diperingatkan dan masih ada yang meniru,maka hal tersebut bukan salah saya.Artinya dosa ditanggung masing masing. Saya tidak kuat menanggung dosa secara massal,karena dosa saya saja sudah teramat berat saya pikul.
Catatan: ini bukan humor,tapi sungguh terjadi, Tapi dibungkus dengan kertas kado yang bernama humor .
Tjiptadinata Effendi