Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Diam Dibilang Sombong, Ramah Dibilang Sok Akrab, Gimana Nih?

4 Januari 2020   05:53 Diperbarui: 4 Januari 2020   06:29 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Bingung Jalan Mana Yang Benar?

Sambil menyeruput Cappucino yang masih mengepul saking hangatnya, seperti biasa saya mulai membaca dan menjawab satu persatu pesan lewat japri dari sanak keluarga, teman-teman, dan keponakan-cucu yang jumlahnya sudah tidak terhitung lagi. Saking banyaknya, sehingga terkadang, cucu saudara sendiri saya panggil "mbak" atau "mas" sehingga mereka protes pada saya. 

Nah, salah satu pesan atau pertanyaan yang masuk pagi ini dari salah satu keponakan cucu yang bernama Sherly, kedengarannya lucu, tapi pasti yang bertanya tidak sedang melucu, melainkan sedang jengkel.

Pertanyaan, " Selamat pagi Opa, Sherly mau tanya nih, mengapa kalau Sherly diam dibilang sombong banget, mentang anak orang kaya. Tapi kalau ramah dibilang "sok akrab". Padahal Opa kan tahu, memang dari sononya Sherly suka berteman dengan siapa saja. Gimana sih seharusnya kita bersikap ,agar disenangi orang . Opa kan punya banyak teman dimana mana?"

Gimana Ya Memberikan Jawaban Yang Tepat?

Nah, ketimbang memberi nasihat kepada keponakan dengan menjelek-jelekan orang lain, dengan mengatakan:

  • mungkin mereka iri hati, karena Sherly cantik
  • atau karena selalu masuk 3 besar di sekolah 
  • atau mungkin begini dan mungkin begitu 
  • atau tidak usah berteman dengan mereka lagi
  • dan seterusnya

Cara memberi nasihat dengan meremehkan orang lain,tentu bukan sifat dari seorang yang dikatakan sudah kenyang makan asam garam dan empedu kehidupan. Memberikan petuah begini begitu ,sehingga merupakan khotbah subuh ,mungkin akan menyebabkan yang diberi nasihat akan mual mual.

Lakukan Introspeksi Diri

Maka saya jawab pesan Sherly dengan kalimat sederhana ."Sherly, jangan menyalahkan orang lain  ,tapi lakukan introspeksi diri. Karena kalau kita anggap yang salah adalah semua teman teman,maka berarti kita merasa diri kita paling benar " Setuju atau tidak ?"

"Setuju Opa " Jawab Sherly mantap,tidak pakai tetapi 

"Baik,Sherly ,kita tidak mungkin bisa mengubah orang lain. Yang dapat dilakukan adalah mengubah sikap dan sifat kita . Opa sudah pernah mengalaminya. Ibarat kalau kita mau memposting sesuatu, hubungan internet harus connect terlebih dulu,baru bisa mempublish tulisan kita.

Nah begitu juga dalam hubungan pertemanan ,lakukan connecting terlebih dulu dengan cara bersikap humble dan tidak berlebihan. Bila sudah ter connecting,maka Sherly bisa "sharing" tentang cerita apapun.

Dalam kalimat lain,bila ingin memperbaiki hubungan pertemanan,jangan mulai dengan mencari cari kesalahan orang lain . Hanya itu saran Opa.Kalau hal ini sudah dilakukan,maka jalani hidup dengan santai.Karena kita tidak mungkin dapat menyenangkan hati semua orang"

Sewaktu usia balita,Sherly setiap kali bertemu,selalu minta di gendong Dan walaupun belasan tahun sudah berlalu,sering kontak,karena Opa nya,yakni kakak kandung saya,sudah lama almarhum.

Semoga saran untuk Sherly ini, ada manfaatnya bagi orang banyak

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun