Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Ini Ulang Tahun ke-55 Pernikahan Kami

2 Januari 2020   04:57 Diperbarui: 2 Januari 2020   05:00 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: shutterstock

Bersyukur Kami Sudah Melalui Badai Topan Kehidupan Dengan Selamat

(2 Januari 1965 - 2 Januari 2020) -- 55 tahun sudah kami melalui hidup pernikahan dengan segala suka-duka dan dalam keadaan untung maupun malang.

Perjalanan hidup kami awali sarat dengan perjuangan hidup. Merantau ke Medan mengalami kegagalan sehingga harus ikhlas menjadi kuli di pabrik karet demi bisa melanjutkan hidup.

2 Tahun kemudian pulang dalam keadaan nestapa dan menahan malu, karena gagal merantau. Yang kami bawa pulang bukanya uang tabungan ataupun mobil baru melainkan berbagai gangguan kesehatan yang menggerogoti.

Badai masih belum berlalu. Malah topan kehidupan semakin keras menerjang perahu kehidupan kami. Bahkan hingga putra pertama kami lahir, alih-alih badai mereda justru semakin mengganas. 

Betapa hati tercabik cabik menyaksikan istri tercinta kurus kering hingga bobot tubuhnya tersisa hanya 41 kg, sementara putra kami pucat pasi akibat kurang gizi dan tinggal di pasar kumuh yang penuh tikus dan segala binatang merayap.

Kami merasa bagaikan hidup dalam mimpi buruk selama bertahun-tahun. Dalam kondisi semacam ini, istri dan putra kami yang belum cukup 4 tahun masih harus bangun setiap hari pukul 4 subuh untuk membantu saya membeli kelapa parut sebagai bahan jualan.

Dan di saat saat kita meratap, maka merataplah sendiri, karena tidak akan ada yang mau meluangkan waktu, memberikan setitik hiburan, karena masing-masing hanyut terbawa nasib masing masing

ket.foto pernikahan kami 55 tahun lalu,didampingi ayah dan ibu saya alm./dokumentasi pribadi
ket.foto pernikahan kami 55 tahun lalu,didampingi ayah dan ibu saya alm./dokumentasi pribadi
Akhirnya Badai Itu Berlalu

Bersyukur kepada Tuhan, akhirnya setelah melalui masa-masa yang lebih menakutkan dibandingkan film horor dan terasa seakan sudah tidak lagi mampu menahan beban hidup, akhirnya badai itu berlalu. Alangkah leganya dan bahagianya, menyaksikan anak istri mulai sehat dan pulih kembali.

Dan ketika putra kedua kami lahir, kami sudah tinggal di rumah sendiri, yang walaupun jauh dari mewah, tapi bersih dan luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun