Yakni dengan selalu mawas diri, menjaga sikap dan perilaku ,serta tutur kata yang ditampilkan dalam berinteraksi dengan masyarakat yang majemuk maupun  yang dikedepankan dalam tulisan .
Hal ini menunjukkan  sejauh mana kesungguhan hati kita untuk ikut berperan mencegah terjadinya sara.Karena sebuah contoh nyata,jauh lebih bernilai dari seribu khotbah .Â
Seribu Sahabat Terlalu Sedikit,Seorang Musuh Sudah Terlalu Banyak
Quote diatas terkesan sudah usang dan basi.Mungkin karena sejak jaman jadul dulu sudah terlalu sering diucapkan ,sehingga seakan maknanya sudah meluntur tergerus perjalanan waktu.Padahal sesungguhnya ,tetap uptodate untuk dijadikan filosofi hidup sepanjang masa.Â
Dengan hati yang terbebas dari iri hati dan kebencian,maka dengan mudah kita bisa bergaul dengan siapa saja dan menjalin hubungan persahabatanÂ
Diterima dengan tangan dan hati yang terbuka di manapun kita berada,sungguh merupakan harta tak ternilai. Setidaknya hal ini kami rasakan,selama lebih dari sepuluh tahun berkelana berkunjung ke lebih dari 150 kota,dari Sabang hingga ke Merauke.
Menjadi sahabat semua orang,tanpa membedakan suku ,budaya dan agama. Kata kuncinya hanya satu,yakni >"membebaskan hati dari rasa iri dan kebencian"
Sebuah renungan di pagi cerah ini,
New South Wales, 3 Desember, 2019
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H