Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuliah tentang Makna Nasionalisme yang Menohok

30 November 2019   19:05 Diperbarui: 30 November 2019   19:16 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Yang Sempat Membuat Hati Saya Gundah

Heboh tentang arti dan makna :"nasionalisme" yang baru baru ini sempat menjadi viral,sesungguhnya sudah saya rasakan sejak beberapa tahun lalu.

Tepatnya pada bulan Oktober tahun 2013,yang tanggalnya saya sudah tidak ingat lagi.Pada waktu itu.saya dan istri mendatangi kantor imigrasi Australia,yang lokasinya di Harbour Town , di kota Perth. Jadi bulan Oktober ini,tepat 6 tahun lalu kami kesana

Setelah melapor di bagian informasi,kami diminta untuk langsung ke lantai 3,di bagian urusan perpanjangan Visa,karena Permanent Residence Visa kami sudah harus diperpanjang. Dengan menggunakan lift,maka dalam waktu sekitar dua menit,kami sudah tiba di lantai 3 dan mengambil nomor antrian .

Kemudian kami duduk menunggu giliran Disamping kami ada seorang pria setengah baya yang lagi duduk memegang Paspor. Ia menyapa kami.:'Maaf,bapak dan ibu dari Indonesia ?" 

Maka ,seperti biasa,kalau bertemu sesama orang Indonesia di Australia,dalam hitungan menit,kami sudah terlibat pembicaraan hangat. Dan selanjutnya kami terlibat dalam pembicaraan sekitar masalah domisili di Australia. 

Kami jelaskan ,bahwa kami sudah lama mendapatkan Permanent Residence Visa,karena ada dua orang anak kami yang tinggal di Australia,memberikan jaminan.

Jangan Terbawa Idealisme Yang Keliru

"Wah,selamat untuk Bapak dan Ibu " ,kata pria yang memperkenalkan nama sebagai Subandi (bukan nama sebenarnya). "Enak dong pak,sudah bisa jadi warga negara Australia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun