Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Biar Miskin Asal Bahagia, Benarkah?

4 Desember 2019   07:17 Diperbarui: 4 Desember 2019   07:16 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Butuh uang untuk beli obat.Tujuh tahun atau 7 x 365 hari,kami sungguh menikmati apa arti sesungguhnya dari hidup miskin

Karena itu, jangan sampai terpancing pada motivasi negative, bahwa dengan mengandalkan cinta semata, dapat menciptakan keluarga yang berbahagia. Kita hidup di alam nyata,bukan dalam khayalan. Ada realita yang mungkin tidak  enak didengar, tapi sebuah fakta tak terbantahkan, bahwa untuk meraih sebuah kebahagiaan, tidak dapat dibangun hanya dengan cinta semata. Kita butuh uang untuk hidup. Tidak harus kaya memang, tapi setidaknya dapat hidup layak, sebagai seorang anak manusia, Yakni tempat tinggal yang nyaman dan hidup yang berkecukupan.

Karena itu,janganlah sampai kita terjerumus akan ungkapan yang mengatakan bahwa :"Biarpun miskin,tapi kami berbahagia" Bangunlah dari mimpi dan bekerja keras untuk mengubah nasib. My destiniy is 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun