Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Burung Hanya Mau Berteman dengan Sejenisnya

22 November 2019   11:18 Diperbarui: 22 November 2019   11:29 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi Kita Bukan Bangsa Burung 

Di dunia burung, memang sudah merupakan tradisi,bahwa burung Penguin,hanya mau berteman dengan burung Penguin.burung Merpati dengan burung Merpati dan seterusnya. Rasanya belum pernah kita tengok,burung Hantu yang berteman dengan burung Gagak.Bahkan dari kelompok burung Kakak Tua,walaupun sama sama sejenis,mereka masih memisahkan diri,berdasarkan warna bulunya. Yang bulunya warna merah,tidak akan berteman dengan burung Kakak Tua yang bulunya beda warna.

Ilustrasi:https://pixabay.com/photos/emperor-penguins-antarctic-life-429127/
Ilustrasi:https://pixabay.com/photos/emperor-penguins-antarctic-life-429127/
Apapun jenis burung ini,baik yang berwarna putih bersih ,seperti misalnya jenis burung laut  ataupun yang bulunya hitam pekat,seperti burung gagak.semuanya hidup berdasarkan naluri .Untuk mencari bukti,tak perlu kita membuang waktu untuk berselancar di google. Coba saja tengok burung burung pipit,yang sejak dulu membangun sarang mereka dari rumputan kering dan terus berlangsung dari abad ke abad. 

Manusia Memiliki Akal Budi

Berbeda dengan kita manusia,pada zaman dulu,nenek moyang kita hidup di gua gua batu dan makan daging mentah Bahkan menurut sejarah,ada kelompok manusia yang kanibal.yakni saling memakan daging sesamanya.. Tapi itu cerita dulu. Kini kita sudah tinggal di rumah dan makan makanan yang sudah dimasak Mudah mudahan saja,sudah tidak ada lagi ke;ompok manusia kanibal.Karena kelebihan manusia adalah memiliki akal budi,yang tidak dimiliki oleh makhluk lain .Bahkan  konon,ada yang bilang,bahwa manusia itu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia di seluruh jagat raya ini?

Walaupun ,gelar sebagai :"the best of the best" ini,masih perlu dikaji ulang,setidaknya, yang pasti adalah karena manusia tidak termasuk jenis burung,maka tentunya tidak harus mengikuti contoh teladan yang diberikan oleh burung  burung tersebut,yakni hanya mau berteman dengan sesama yang warna kulitnya sama.,yakni dengan membuka diri untuk menjalin hubungan persahabatan dengan siapa saja.

Termasuk orang yang warna kulitnya berbeda,rambutnya berbeda  ,serta bahasa yang digunakan berbeda. Hal ini untuk membuktikan,bahwa memang manusia itu adalah makhluk yang lebih tinggi dari makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.

Satu satunya cara adalah dengan membuka hati ,untuk menerima kenyataan,bahwa kita semuanya memang diciptakan berbeda,tapi sesungguhnya kita adalah sesama makhluk  yang disebut manusia

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun