Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kaum Wanita Lebih Rentan terhadap Kesepian

13 Oktober 2019   18:47 Diperbarui: 13 Oktober 2019   19:00 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : https://www.pinterest.com.au/pin

57 Persen Kaum Muda Australia Rentan Kesepian

Memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia (10/10/2019), Australia mendapatkan hasil temuan yang "mengkhawatirkan", di mana menurut data dari hasil survey, sekitar 57 persen kaum muda Australia mengaku mengalami kesepian. Bahkan seperempat dari mereka setidaknya merasa kesepian selama tiga hari dalam seminggu.

Menengok latar belakang kehidupan kaum muda Australia, disamping kuliah,mereka masih memanfaatkan waktu waktu luang,untuk kerja paruh waktu. Seperti misalnya,cucu kami ada yang kerja di toko roti, ada yang kerja di restoran,di mall dan kerja sebagai asisten pelatih Gymnastic. 

Tujuannya adalah mempersiapkan mereka secara mental dan rasa tanggung jawab, agar ketika mereka lulus Sarjana,maka sudah merupakan sosok yang siap pakai. 

Akibatnya Mereka Kekurangan Waktu Untuk Refreshing Dengan Teman Teman

Selalu merasa sendiri dan terisolasi dari pergaulan sosial menyebabkan anak-anak muda beresiko mengalami depresi dan kesepian karena tidak punya waktu untuk bersama sama dengan teman teman akrab mereka.

Menurut survey, usia antara 18 hingga 25 tahun paling rentan mengalami isolasi sosial,karena perasaan lonely. Walaupun hampir seluruh hari mereka dihabiskan untuk kuliah dan kerja yang berarti mereka secara phisik, tidak pernah berada sendirian, namun perasaan Lonely bisa terjadi bahkan ketika orang berada di tempat yang ramai karena merasa dirinya berada sendirian.

Perempuan Memiliki Tingkat Kesepian Yang Jauh Lebih Tinggi 

Dalam hal ini, perempuan menempati urutan paling atas yang memiliki tingkat kesepian yang jauh lebih tinggi dan berpotensi mengarah pada situasi cemas dan resiko mengalami depresi. 

Salah satu faktor penyebabnya adalah karena kepikiran akan  usia mereka yang setiap tahun terus bertambah. Orang-orang yang merasa kesepian cenderung menghindari pertemuan dengan orang lain, kata Dr Michelle.

Disarankan agar memanfaatkan  perangkat digital bisa menjadi salah satu cara untuk membantu anak-anak muda membangun rasa percaya diri dan mempraktikkan keahlian baru dalam ruang yang aman.

Serta dapat memanfaatkan secara tepat jejaring sosial sebagai pengganti hubungan secara langsung untuk memanfaatkannya sebagai pengerat dari hubungan perteman yang sudah ada.

Selain itu, kaum muda diharapkan memanfaatkan waktu yang ada untuk aktif di berbagai kegiatan sosial untuk mengatasi masalah kesepian yang melanda kaum muda.

Orang Tua Yang Kurang Gaul Juga Bisa Mengalami

Entah sudah berapa kali ,saya  mendapatkan pertanyaan dari teman teman sesama dari Indonesia yang datang ke Australia dengan berbagai alasan. 

Ada yang khusus datang karena putrinya melahirkan.Namun ada juga yang datang karena diajak oleh anaknya untuk tinggal bersama disini, Masalah yang paling sering ditanyakan, "Bagaimana kami berdua bisa betah berlama lama disini? 

Padahal mereka baru sebulan sudah merasa kesepian dan ingin cepat cepat pulang.Dalam hal ini,satu satunya penyebabnya adalah tidak mau bergaul dengan tetangga. 

Sementraa anak mamun kerja dari pagi dan baru pulang malam. Begitu juga cucu mulai berangkat kesekolah pagi pagi dan baru pulang sore hari. Jadi sepanjang hari mereka duduk di rumah. Akibatnya? Bosan dan kesepian dan ingin cepat pulang.

Kami sudah lebih dari 10 tahun disini dan sama sekali tidak pernah alami rasa kesepian karena membuka diri untuk bersahabat dengan siapa saja dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial.

sumber bacaan :https://www.abc.net.au/indonesian/2019-10-10/

 Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun