Bagi Kami ,Internet Adalah Berkah
Dengan adanya internet, saya dapat bertemu kembali dengan murid murid sewaktu di SD ,tahun 1967. Tanpa internet,kemungkinan kami tidak akan pernah bertemu lagi. Selain itu, kami bisa saling berkomunikasi dengan anak cucu kami yang tinggal di Jakarta, di Wollongong, Sydney ,serta ada yang dapat beasiswa di jepang.Â
Saya dan istri juga,bisa terhubung kembali dengan tetangga kami yang sudah terputus hubungan sejak 50 tahun lalu. Ada siswa kami yang  sudah berkeluarga dan tinggal di Amerika,Kanada dan Eropa.
Kami hanya main internet pagi hari dan malam.Siang  hari kami melakukan berbagai aktivitas sosial dan pribadi. Kalau malam hari ketika makan malam,tidak ada ponsel di meja makan dan pada jam 11.00 malam, lampu dipadamkan dan Ponsel kedua duanya  di letakan di atas meja kamar. Sungguh,bagi kami berdua,internet adalah sebuah berkah. Tapi ternyata ada yang merasakan bahwa internet ,merupakan kutukan dalam keluarga. Karena suami sudah "kesurupan setan internet" ,meminjam istilah bu Rini"
Sesungguhnya ,apa saja yang menyebabkan orang kecanduan, akan mengakibatkan orang akan kehilangan kontrol diri. Jadi ,internet bisa menjadi berkah ,tapi bila kebablasan bisa jadi kutukan terpulang kepada kita masing masing.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H