Berbicara Itu Ada Seninya
Bisa jadi akibat luapan rasa sukacita maka begitu ada kesempatan bertemu sahabat lama,maka secara tanpa sadar telah mencurahkan seluruh ungkapan rasa bangga akan keberhasilan yang sudah diraihnya. Namun sesungguhnya untuk berinteraksi dengan orang lain, termasuk sahabat baik kita, ada seni berbicara yang hendaknya dijadikan pegangan, yakni memberikan kesempatan kepada lawan bicara kita untuk berbicara. Hindari memonopoli pembicaraan karena mengakibatkan hubungan yang selama bertahun tahun dibina akan memudar dan tawar.
Ada hal yang jangan sampai dilupakan bahwa apa yang bagi kita sesuatu yang "wow" dan membanggakan, boleh jadi  bagi orang lain hanyalah hal tidak berarti. Sejumlah uang yang bagi kita sangat menakjubkan, ternyata bagi orang lain boleh jadi hanya uang recehan.
Bangga tentu saja boleh, tapi tentu harus tahu hingga di mata batasnya. Semakin tinggi kita menonjolkan diri hanya akan mempertinggi tempat kita jatuh.Â
Ibarat kalau berjalan di tempat datar, seandainya suatu waktu tergelincir kita bisa langsung bangkit berdiri lagi. Tapi kalau kita berjalan di tempat yang tinggi maka sekali jatuh kita sudah tidak mungkin bisa bangkit lagi.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H