Mendengar ini,saya baru sadar diri.Benar apa yang dikatakan istri saya. Kami berdua sudah tidak punya lagi pakaian yang layak dipakai untuk ke pesta pernikahan .Juga tidak mungkin kami datang dengan tangan kosong. Suasana hati yang tadi meluap luap. tiba tiba bagaikan layangan putus,yang melayang kesana kemari ,dilanda dahsyatnya perasaan sedih.
Mengapa Kisah Ini Dibagikan Disini?
Tentu bukan untuk menarik simpati ,melainkan sekedar sebagai sebuah masukan,bahwa hidup dalam kemiskinan sangat tidak nyaman dan menjadikan kita salah tingkah Kesalahan yang saya lakukan adalah terlalu menggebu gebu ingin meraih sukses.
Lalu memutuskan untuk berhenti bekerja dan mengganti profesi menjadi Pedagang antar kota.Tapi karena hanya bermodalkan tekad dan kenekatan,tanpa perhitungan yang matang,maka dalam waktu kurang dari enam bulan,terus merugi ,hingga modal ludas dan utang dalam jumlah yang cukup besar pada tante kami,baru bisa dilunaskan bertahun tahun kemudian.
Lebih baik,meniti jalan aman,ketimbang grasa grusu dan mengakibatkan hidup menjadi morat marit.Menjalani hidup dalam kemiskinan ,sungguh teramat menyakitkan lahir batin.Â
Karena itu sebelum terlanjur,semoga tulisan ini dapat menjadi pengingat bagi orang banyak.Kerja keras yang tidak cermat ,hanya akan menjadikan kita kuli seumur hidup
Tjiptadinata Effendi