Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Susah Itu Tak Ada Gunanya, tapi Mengapa Kita Masih Susah?

7 September 2019   08:13 Diperbarui: 7 September 2019   22:52 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata Orang Kami Sudah Kenyang Makan Asam Garam Kehidupan
Kata orang, saya dan istri dalam usia sudah melampaui tiga perempat abad adalah manusia yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan. Jadi seharusnya, memahami bahwa "hati susah" selain tak ada gunanya, malah memperburuk keadaan dan menyebabkan orang dekat kita juga ikut susah.

Nah, pertanyaannya, walaupun sudah tahu bahwa hati susah itu tidak ada gunanya, mengapa kita masih tetap susah ketika mendengarkan berita duka?

Mohon jawaban dan terima kasih.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun