Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cita Rasa Kaya Itu Ternyata Tidak Sama

2 September 2019   20:10 Diperbarui: 2 September 2019   20:33 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kangkung dan Bayam  Untuk Tamu? Yang Benar Ah 

Kalau dalam keluarga sendiri,kita mau makan nasi pakai terasi atau mencomot daun daunan di pagar untuk dimakan dengan sambal lado,tentu urusan kita. Kalau ada yang usil nanya,maka kita boleh jawab :"Suka suka gua dong" .

Tapi beranikah kita mengundang tamu dan kemudian menyuguhkan masakan Kangkung dan Bayam? Silakan dijawab sendiri.

Begitu juga kalau ke Rumah Makan Padang, kita cuma pesan nasi rames doang,maka ngomongnya sambil berbisik:"Uda,tolong bungkus nasi rames ciek yo" Tapi sebaliknya,bila kita pesan nasi pakai ayam panggang,maka volume suara dibesarkan,hingga seluruh yang ada disana mendengarkan, "Uda ,nasi pakai ayam panggang 10 kotak yo." 

Mengapa,karena harga nasi dengan sambal ayam ,apapun jenis masakannya,pasti harganya jauh lebih mahal ketimbang nasi pakai daun singkong atau pakai nangka doang.

ket,foto: kangkung ,harganya sama,yakni $.19.99 atau Rp,200.000 Di foto perhari ini,2 Sept.2019/dokpri
ket,foto: kangkung ,harganya sama,yakni $.19.99 atau Rp,200.000 Di foto perhari ini,2 Sept.2019/dokpri
Beda Rasa Kaya

Rasa kaya di negeri kita,juga bisa ditampilkan bila mengundang teman teman ataupun kerabat makan malam di rumah ,maka yang disuguhkan,pasti bukan sayur bayam,kangkung atau sejenisnya,melainkan ,ayam goreng,dendeng balado,dendeng batokok ,gulai gajebo dan seterusnya. Karena gengsi keluarga dipertaruhkan dengan apa yang dihidangkan diatas meja bagi tamu. 

Begitu juga,bila kita yang diundang makan malam dan sudah bersusah payah datang dari jauh ,mungkin bayar taksi habis 100 ribu pulang pergi dan ternyata ,yang mengundang hanya menyediakan menu bayam rebus dan kangkung cah ataupun buncis yang diiris ,gimana perasaan kita? Marah mungkin tidak,tapi kalau jengkel ? Silakan menjawab sendiri. 

Setidaknya ,dalam hati kecil.kalkulasi bekerja,ongkos taksi pulang pergi 100 ribu rupiah,hanya untuk makan nasi pakai bayam dan kangkung.,apa nggak salah nih?

Tapi ,kalau di Australia,rasa kaya itu ternyata berbeda.Harga ayam yang sudah dipotong dan dibersihkan,tinggal digoreng saja,harganya berkisar antara 3 -5 dolar,per kilogram Kalau sayap ayam ,yang sudah dibersihkan harganya berkisar 2-3 dolar per kilogram.

Sementara harga Bayam dan Kangkung adalah 6 kali lipat lebih mahal. Harga daging per kilogram berkisar antara 6-7 dollar per kilo,jadi harga kangkung dan bayam adalah hampir tiga kali lipat harga daging

kacang polong./harganya sama /dokpri
kacang polong./harganya sama /dokpri

Dulu Saking Ingin Makan Keju.Saya Sampai Terbawa Mimpi

Dulu ,pertama kali saya dapat roti keju adalah dikala usia saya masih 9 tahun, Sewaktu ikut kakak saya mengantarkan barang di Central Bar di Padang,ada seorang Om,yang berbaik hati memberikan saya sepotong roti pakai keju. Alangkah bahagia rasanya seperti dapat makanan surgawi. Saya bawa pulang dan saya makan perlahan lahan.

Sengaja tidak minum air,agar rasa kejunya bisa dibawa tidur. Malamnya,saya bermimpi sedang berada di Taman Firdaus dan dapat roti pakai keju. Hal ini,sungguh sungguh terjadi,bukan karangan saya.

Tapi setelah tinggal di Australia,saya malah bermimpi ingin menikmati ubi kayu rebus. Aneh bukan?Tapi inilah kenyataan hidup.Bahwa beda negara,beda pula cita rasa kaya.Bagi yang senang makan nasi dengan lauk bayam atau kangkung rebus,berbahagialah,karena termasuk orang kaya.

Ditulis berdasarkan pengalaman hidup bukan untuk bahan olok olokan,melainkan agar dapat dijadikan renungan ,tentang arti dan makna kaya

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun