Pelajaran Berharga Bagi Maskapai Penerbangan Lain
Yang selama ini dialami oleh para penumpang pesawat terbang adalah,bila datang terlambat dan loket penerimaan penumpang sudah ditutup, kendati pesawat belum  take off, tiket hangus dan tentu saja penumpang yang terlambat harus menanggung beban, untuk membeli tiket baru, karena terlambat tiba.
Untuk penerbangan domestik penumpang sudah harus berada di Bandara, setidaknya satu jam sebelum pesawat tinggal landas. Sedangkan untuk penerbangan International, dibutuhkan waktu dua jam sebelum jam keberangkatan, calon Penumpang, sudah harus berada di Bandara. Karena membutuhkan waktu untuk proses imigrasi dan pemeriksaan barang bawaan.Â
Tapi dalam hal, pesawat mengalami keterlambatan, maka biasanya akan diumumkan: "Para penumpang yang terhormat, pesawat dengan nomor penerbangan dari bandara... menuju ke..., karena alasan operasional, mengalami keterlambatan. Mohon maaf untuk keterlambatan ini."Â
Kalau keterlambatan memakan waktu lebih dari dua jam, biasanya para penumpang dibujuk dengan sebungkus nasi kotak.
Penggunaan Bahasa Yang Tidak Setara
Kali ini, sepasang penumpang pesawat Air Canada bukan hanya protes dan memarahi awak pesawat, tapi mengajukan tuntutan ke pengadilan, karena dalam penerbangan, pramugari hanya menjelaskan dalam bahasa Inggris,sedangkan dalam bahasa Prancis,hanya merupakan pengumuman singkat.
Begitu juga dalam pesawat, penjelasan mengenai tata cara penggunaan Seat Belt, yang mencolok hanyalah tulisan dalam bahasa Inggris, sedangkan tulisan dalam bahasa Prancis, tampak ala kadarnya ,yakni dengan menggunakan huruf yang lebih kecil. Nah untuk jelasnya, silahkan dibaca kutipan di bawah ini:
Air Canada has been ordered to pay a French-speaking couple 21,000 Canadian dollars ($15,700; 12,900) and write them a letter of apology for violating their linguistic rights  (sumber: bbc.com/news/world-us-canada-49532427)
Bahasa Resmi Canada Adalah Inggris dan Prancis
Minggu ini, Pengadilan Federal memerintahkan Air Canada untuk membayar lebih dari $ 15.000 ($ 21.000 CAD) dan mengirim surat permintaan maaf resmi kepada pasangan berbahasa Perancis di Ottawa ,karena melanggar aturan tentang kesetaraan bahasa.Â
Kasus tersebut menyangkut hak-hak mereka berdasarkan Piagam Hak dan Kebebasan Kanada dan Undang-Undang Bahasa Resmi, Â bahwa bahasa Inggris dan Prancis memiliki status yang sama di Kanada.Â
sumber : https://edition.cnn.com/travel/article/air-canada-french-language-lawsuit-trnd/index.html dan https://www.bbc.com/news/world-us-canada-49532427)
Catatan Tambahan
Setidaknya, kejadian ini secara tidak langsung menjadi peringatan bagi maskapai penerbangan lainnya, agar lebih memperhatikan kenyamanan dan hak-hak para penumpang yang selama ini banyak terabaikan.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H