Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menangis Saat Mendengar Lagu "Indonesia Raya" di Negeri Orang

16 Agustus 2019   21:24 Diperbarui: 16 Agustus 2019   21:28 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dokumentasi pribadi

Menangis mendengarkan lagu Indonesia Raya? Cengeng Benar!

Mungkin banyak orang yang akan berpikir demikian. Masa cuma dengar lagu Indonesia Raya saja,bisa menangis? Cengeng kali ya .Dulu saya juga sempat berpikiran demikian. 

Tetapi sejak tinggal jauh dari negeri sendiri,baru merasakan bahwa hal tersebut ,bukan karena cengeng atau ingin menarik perhatian,melainkan sungguh kita tidak mampu menahan jatuhnya air mata.

Salah satu contoh,ketika kami hadir dalam perayaan acara 17 Agustus ke 69 di City Hall ,kota Wollongong. Begitu Panitia mengumumkan bahwa semua yang hadir diminta berdiri,karena akan menyanyikan lagu :"Indonesia Raya" ,maka saya dan istri ikut berdiri dan bernyanyi

Pada kalimat pertama. dan kedua,kami masih ikut menyanyi dengan tegar.Tapi ketika mengucapkan :" Tanah tumpah darahku..."maka sungguh tak kuasa menahan jatuhnya air mata. Walaupun terus ikut menyanyi ,namun suara terasa bagaikan tersekat di kerongkongan....

Indonesia
Tanah Airku
Tanah Tumpah Darahku

foto dokumentasi pribadi
foto dokumentasi pribadi
Perasaan Yang Tak Dapat Dijelaskan Dalam Kata Kata

Setiap kali ada perayaan 17 Agustus,kami memastikan untuk hadir .Baik di kota Wollongong,New South Wales,maupun ketika kami berada di Western Australia. Yang diselenggarakan di Komplek Kent Street High School  Hampir seharian berada di Komplek Kent Street High School ,dimana diselenggarakan berbagai acara lomba dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan RI 

Setiap kali ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya,entah mengapa ,walaupun sudah menggigit bibir agar tidak menangis,namun luapan dari dalam lubuk hati terdalam ,sungguh tak terbendung

foto dokumentasi pribadi
foto dokumentasi pribadi
Indonesia! Merah Darahku, Putih Tulangku

Ketika kami hadir dalam perayaan  di Forrest Chase ,kota Perth, begitu  lirik lagu karya Gombloh ini di putar di lapangan terbuka, Forrest Place tidak hanya menggema di udara Australia Barat, tetapi sekaligus merasuk ke relung relung hati yang terdalam. Saya menyaksikan ,setiap orang Indonesia menghentikan sejenak aktivitasnya, ketika lagu ini didengungkan. Kata demi kata bagaikan merasuk di kedalaman jiwa.

  • Merah Darahku, Putih Tulangku
    Bersatu Dalam Semangatmu
    Indonesia ...
    Debar Jantungku, Getar Nadiku

Berada jauh dirantau orang ,ternyata sebuah lagu saja,sudah mampu untuk menyatukan ribuan orang yang hadir disana. Padahal para pengunjung dan panitia  berasal dari berbagai latar belakang daerah asal,Berbeda latar belakang, budaya dan agama,ternyata sama sekali bukanlah merupakan sekat yang dapat membatasi.

Saya bukan siapa siapa.Hanyalah salah seorang Indonesia,yang kebetulan terdampar di negeri orang. Karena itu tulisan ini,semata mata untuk berbagi rasa,bahwa sungguh benar ,seperti lirik lagu karya Gombloh,yakni Merah Putih sudah menyatu dalam diri setiap orang Indonesia.

Merah Putih -I love you with all my heart !

Tjiptadinata Effendi'

Ditulis menjelang tanggal 17 Agustus,2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun