Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Lulus Ujian Cinta

13 Agustus 2019   06:54 Diperbarui: 13 Agustus 2019   07:47 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah 2 hari Bram terbaring di Rumah Sakit ,dengan kaki di gips dan selang infus di tangan, akibat sepeda motor yang dikendarainya mengalami kecelakaan tunggal yakni roda kendaraan slip dan tubuhnya terhempas di jalan raya. 

Ketika ia membuka matanya antara sadar dan tidak,samar samar ia melihat dua wajah gadis yang selama ini sangat dekat dengan dirinya. 

Ia mencoba berbicara, tapi seakan suaranya terkandas di tenggorokan. Melihat Bram sudah sadar, Laila dan Shenny. Bergegas datang mendekat. Yang satu memegang jari tangan kanan dan satu lagi memegang jari tangan kirinya. Keduanya tampak meneteskan air mata.,menyaksikan betapa laki laki yang mereka cintai,yang biasanya tampil gagah,kini terbaring tak berdaya di tempat tidur. 

Hampir secara serempak,keduanya menanyakan "Bagaimana hasil analisa dokter yang merawatnya?" Bram tidak langsung menjawab. Tampak ia menggeleng sedih dan dengan suara lirih berkata".

Menurut dokter, kemungkinan besar saya akan lumpuh karena mengalami cedera otak yang berat. Kemudian Bram kembali menutup matanya dan tidak berkata apa apa lagi. Dari sela sela pelupuk matanya,tampak menggenang air mata.

Hari Hari Berikutnya

Hari hari berikutnya, kedua gadis ini masih tampak dengan setia mengunjungi  Bram. Ketika keduanya menanyakan apakah ada perkembangan baru menurut dokter? Bram hanya menggeleng sedih. 

Dan menarik nafas panjang  sambil berkata "Hasil diagnosa 3 orang anggota team dokter yang merawatku, mengatakan bahwa kemungkinan untuk diriku bisa pulih lagi ,sangat kecil."

Sejak saat itu Shenny semakin jarang datang  dengan alasan sibuk dengan pekerjaan kantor. Selang 2 hari  kemudian, ketika datang lagi, Shenny datang dengan membawa sekuntum bunga. 

Ia mendekati tempat tidur di mana Bram terbaring dan berkata dengan suara perlahan "Maafkan aku Bram. Karena minggu depan aku dipindah tugaskan keluar kota oleh boss. Sehingga aku tidak memiliki pilihan lain lagi. Aku doakan cepat sembuh ya. Mungkin Laila ada waktu untuk menjengukmu." Dan kemudian Shenny pamitan dan menyalami Bram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun