Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masalah Hidup Tak Akan Pernah Berakhir

31 Juli 2019   12:00 Diperbarui: 21 April 2021   18:06 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup penuh dengan masalah (Ilustrasi:bingcom)

Seperti peribahasa dalam bahasa Inggris: "Life is a problem. No Problem, means life is ended". Yang artinya dapat diterjemahkan secara bebas: 

"Hidup memang penuh dengan berbagai masalah. Bila sudah tidak ada lagi masalah,berarti hidup sudah selesai (kita sudah meninggal). Hal ini berlaku secara universal dan merambah semua orang di dunia ini. Tak ada manusia yang masih hidup,yang luput dari problema kehidupan,walaupun versi dan kondisi yang berbeda."

Yang miskin, masalahnya adalah berkutat seputar bagaimana caranya bekerja dan berusaha,untuk mengubah nasib dan masih ditambah dengan berbagai masalah dalam menjalani hidup.

Sementara orang yang hidupnya sudah mapan,mungkin dari sisi keuangan sudah tidak lagi menjadi masalah,tapi bisa jadi menghadapi berbagai masalah kesehatan dan rumah tangga. 

Ketika masih muda,banyak yang berpikir,bahwa bilamana kehidupan sudah mapan,kelak di hari tua dapat menikmati hidup, tanpa masalah. Tetapi ketika usia terus beranjak menjadi tua, ternyata apa yang dipikirkan sebelumnya tidak terjadi. Masalah tetap ada, walaupun dalam hal yang berbeda dengan masalah yang dihadapi ketika masih muda.

Sikap Menghadapi Masalah

Bila yang dihadapi hanya masalah kecil,seperti gangguan sakit gigi atau urusan anak anak yang bertengkar, tentu tidak akan sampai menguras energi dan bisa dihadapi dengan santai dan tenang. Tetapi bila menghadapi masalah yang pelik,maka di saat seperti inilah sikap mental kita diuji. 

Kalau selama menjalani hidup, kita telah mempersiapkan diri dengan belajar dari berbagai pengalaman pahit menjalani kehidupan,maka kita akan dapat menghadapi dengan tenang,

Tetapi bilamana selama di usia muda kita terlena dalam menikmati kesuksesan hidup yang diraih,sehingga tidak mempersiapkan diri menghadapi berbagai problema kehidupan, maka masalah hidup yang dihadapi dapat menyebabkan pikiran dan hati kita menjadi galau dan tidak mampu lagi berpikiran jernih.

Hindari Sifat Grasak Grusuk

Sifat yang temperamental dan bertindak berdasarkan emosi,hanya akan memperburuk kondisi dan menambah masalah baru.Yang akhirnya akan menyebabkan penyesalan mendalam.

Jalan terbaik dalam menghadapi berbagai problema kehidupan betapapun beratnya adalah tenang dan jangan panik. Karena dalam kondisi panik,maka apapun tindakan yang akan diambil, tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan semakin menyebabkan diri  kita semakin terpuruk dalam masalah

Hindari berburuk sangka,karena bisa jadi yang kita anggap masalah,sesungguhnya hanyalah kesalahpahaman saja.Boleh jadi orang bermaksud baik,namun komunikasi tidak menyambung,

Tenang dan cooling down. Berikan waktu untuk berpikiran jernih.Memikirkan segala akibat yang akan ditimbulkan dengan keputusan yang akan diambil.Karena setia aksi akan menimbulkan reaksi.

Setelah memikirkan secara matang,maka ketika kita melangkah dalam mengambil sebuah keputusan, berarti sudah siap menghadapi semua resikonya. Karena lebih baik berani mengambil resiko, ketimbang hidup dengan perasaan terkatung katung

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun