Sebagai  Permanent Residence atau Penduduk Australia akan mendapatkan Medicare Card, tanpa iuran atau membayar apapun. Dengan kartu ini,setiap penduduk berhak mendapatkan layanan gratis untuk masalah kesehatan, termasuk bilamana harus dirawat inap.Â
Kembali Ke Judul
Judul tentang gaji yang "wow", tapi malah nyasar kemana mana? Mohon dimaklumi kalau kakek-kakek lagi asyik bercerita, ya begitulah caranya. Hilir mudik dulu baru ingat pokok ceritanya. Hmmm ..oya, kita cerita tentang gaji tadi ya..? Gaji di Australia termasuk dalam 5 besar gaji tertinggi di dunia, tapi nomor berapa persisnya saya tidak tahu dan tidak perlu buang waktu mencari sumber berita..Pokoknya termasuk 5 besar.
Nah, karena cucu cucu dan mantu cucu yang sudah lulus Sarjana dan sudah langsung kerja berjumlah  enam orang, tentu tidak perlu mencari referensi untuk menulis berapa sih gaji mereka? Tapi walaupun namanya cucu dan mantu cucu, tentu mereka berhak memiliki privasi yang tidak boleh diintervensi walaupun oleh kakek neneknya sendiri termasuk saya.Â
Sehingga saya tidak menyebut nama mereka dan juga tidak menuliskan secara rinci berapa besar Salary  yang mereka terima setiap bulannya. Salah seorang cucu kami Dea Karina Putri yang  lulus Master of Degree Marketing di The  University of Western Australia di usia 23 tahun, begitu selesai di wisuda minggu itu juga langsung diterima di salah satu perusahaan besar di Western Australia
Rata rata gaji Fresh Graduate di sini berkisar sekitar 5000 dolar atau setara Rp.50 juta  perbulan, tergantung posisi mereka ketika diterima bekerja. Karena salah satu mantu cucu kami yang menjadi Manager dan satu  lagi kerja di perusahaan pertambangan, maka salary mereka lebih "wow" lagi.
Yang kerja di perusahaan pertambangan kerja satu minggu dan off satu minggu sehingga praktis sebulan hanya kerja 2 minggu. Tapi gaji terima penuh. Masih ada fasilitas lain yakni tiket pulang pergi naik pesawat ditanggung perusahaan dan selama kerja di pertambangan, tinggal di Mess perusahaan secara gratis.
Tulisan ini hanya sekedar sebuah masukan,bukan untuk memuja muji negeri orangÂ
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H