Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minggu dan Libur, Pekerjaan Membangun Dilarang!

13 Juli 2019   16:33 Diperbarui: 13 Juli 2019   16:41 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keselamatan Para Pekerja Jadi Prioritas Utama

Tidak seorangpun pekerja yang diizinkan masuk ke lokasi dimana sedang berlangsung pekerjaan membangun,bila tidak mengenakan helm standard dan sepatu bot, untuk menjaga keselamatan mereka. Rata rata mereka datang ke lokasi pekerjaan dengan mengemudikan kendaraan pribadi.Menyaksikan betapa keselamatan para Pekerja menjadi prioritas utama dan juga cara menghargai privacy warga,mengingatkan kita akan buruh bangunan di negeri kita. 

Sebelum mulai dengan pekerjaan membangun,maka yang pertama dilakukan adalah mendirikan  "Toilet Portable"  di halaman rumah yang akan di bangun.Sehingga kebutuhan ke toilet para pekerja bisa disalurkan ke Toilet Portable. Jadi pekerja bangunan tidak diperbolehkan menggunakan toilet rumah yang dibangun. Apalagi sampai melakukannya ,sambil sembunyi di balik pohon  atau di pinggir kali. Hingga saat ini belum terdapat kabar ,ada yang nekat melakukannya.Karena bisa didenda 1000 dolar dan diberhentikan dari pekerjaan

Sama Sama Tukang Tapi Beda Nasib 

Bila membandingkan dengan nasib para tukang bangunan di Indonesia,maka dapat dikatakan bahwa ,walaupun sama sama Tukang Bangunan,tapi nasib mereka sangat jauh berbeda. Rasanya belum pernah menengok ada Tukang Bangunan di Indonesia yang datang dengan kendaran pribadi,kecuali Mandornya. Apalagi bila membandingkan rumah tinggal mereka. berbeda bagaikan langit dan bumi. Disini rumah Tukang Bangunan lengkap dengan perabot rumah tangga dan di garasi berjejer mobil pribadi milik Tukang Bangunan dan kendaraan yang digunakan istrinya dan anak mereka.

Profesi boleh sama ,tapi garis telapak tangan membedakan nasib mereka 

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun