Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Kakek-Nenek Mileneal

9 Juli 2019   19:09 Diperbarui: 9 Juli 2019   19:10 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu Waktu Semua Orang Akan Menua

Waktu terasa seakan berlari semakin cepat. Rasanya belum lama ini ,masih menggendong cucu cucu,tiba tiba kini malah mereka bisa menggendong diri kita. Dulu kita yang membawa cucu cucu untuk jalan jalan, tapi kini sebaliknya cucu yang mengemudikan kendaraan dan mengajak kita jalan jalan atau makan malam bersama. 

Agar hubungan antara diri kita sebagai kakek nenek dengan anak cucu tidak secara serta merta bisa berjalan dengan manis. Karena ada hal hal yang harus dipenuhi.  Karena zaman sudah berubah.

Bila kita masih menempatkan diri sebagaimana kakek nenek di zaman dulu maka dalam waktu singkat kita akan merasakan cucu cucu akan semakin menjaga jarak dengan diri kita karena merasa kebebasan pribadinya terganggu akibat terlalu banyak intervensi dari kakek nenek.

Cara Yang Paling Aman Adalah

Jadilah penonton yang baik. Jangan pernah menempatkan diri sebagai wasit,apalagi mau bertindak sebagai hakim ,yang mengomentari ini salah ,itu tidak benar . Bila tidak diminta saran atau nasihat ,lebih baik memilih berdiam diri. 

Dalam hal ini ,berlakulah hukum:" Silent is Gold" Karena semakin banyak kakek nenek berbicara,apalagi sampai memberi khotbah terhadap cucu cucu,maka  hal ini sangat berpotensial menjadi ganjalan dalam hubungan kakek nenek dengan cucu cucu.

Lakukanlah semuanya  secara mandiri. Anggaplah cucu cucu kita sebagai sahabat ,jangan anggap ada cucu ,lalu bisa disuruh ini dan itu. Jangan lupa zaman keemasan bagi kakek nenek untuk memerintah cucu-cucu sudah lama berlalu. 

Kini kita sudah memasuki era mileneal  dan generasi muda tidak ingin dicekoki dengan bermacam nasihat yang dulu dianggap petuah. Jangan berusaha ikut campur urusan anak muda, kecuali memang diminta nasihat kita. Setidaknya hal inilah yang telah kami praktikan selama ini.  

Disayangi Anak Mantu dan Cucu Cucu

Impian orang tua ,pada umumnya adalah menikmati hidup ,yang penuh kasih sayang dari anak mantu  dan cucu cucu,serta menantu cucu. Dan hal ini ,hanya bisa terwujud,bilamana kita mampu menahan diri dan menjalani hidup sesuai dengan perkembangan zaman. 

Dengan demikian,hubungan baik akan langgeng sepanjang hayat kita. Kami sudah membuktikan dalam perjalanan hidup kami, betapa bahagia bisa menikmati makan malam bersama seluruh anggota keluarga,mulai dari anak mantu dan cucu cucu ,serta mantu cucu. 

Bukan masalah makannya,melainkan kebersamaan dalam kasih sayang yang semakin hari semakin langka,saking sibuknya generasi muda mengejar impian hidup masing masing.

Tak terbayangkan bagaimana kita menjalani hidup ,bila hubungan dengan anak mantu dan cucu cucu ,serta mantu cucu ,memiliki sekat ,sehingga hubungan menjadi tawar dan hanya bersifat seremonial saja.Kami bersyukur, setiap ada acara ulang tahun dari anak mantu dan cucu cucu, kami selalu diajak untuk ikut serta,mengambil bagian dalam merayakannya.

Karena itu,bagi yang sudah berumah tangga,sejak sedini  mungkin persiapkanlah diri untuk mempersiapkan diri,agar kelak dapat menjadi kakek nenek mileneal ,yakni dengan jalan tidak ikut campur dalam urusan keluarga anak cucu kita yang sudah berkeluarga.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun