Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sama-sama Heran, Tapi Heran yang Berbeda

8 Juli 2019   20:35 Diperbarui: 8 Juli 2019   20:39 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

24 Jam Sehari Selalu Bersama Pasangan Hidup

Membaca sub judul diatas,mungkin banyak yang mengira ,ada kesalahan ketik atau yang menulisnya lagi ngawur. Masa iya ada orang yang mampu hidup layaknya para Pertapa yang melakukan tapa brata di hutan, seperti yang diceritakan dalam hikayat cerita kuno? Tapi sesungguhnya tulisan ini,sama sekali tidak ada hubungan nya dengan tapa brata atau samadi, melainkan jalan hidup yang kami lakoni selama tinggal di Australia.

Ketika hal ini saya ceritakan kepada teman teman ,sebagian besar merasa "ngeri" membayangkan,seandainya harus hidup seperti yang kami jalani. Sedangkan sebagian lagi ,mengira kami lagi bercanda. Karena dianggap mustahil orang mampu bertahan hidup bersama sama sejak dari pagi, siang, sore, hingga malam hari dan seterusnya bukan dalam hitungan hari,melainkan sudah kami lakoni selama lebih dari sepuluh tahun tinggal di Australia

Apa Tidak Membosankan?
Kata :"bosan" artinya ,sudah jenuh . Misalnya ,karena menghadapi makanan yang itu ke itu juga setiap hari. Seenak apapun rasa masakan,bilamana dari pagi ,siang dan malam ,terus menerus menu yang sama dihidangkan,maka sudah dapat dipastikan kita akan bosan, bahkan bisa jadi menengoknya saja sudah mual mual.

Contoh lain, mendengarkan lagu yang sama,dari pagi, sore,hingga malam ,setiap hari pasti kita juga akan merasa bosan, walaupun  lagunya sangat enak di dengar. Nah, bagaimana mungkin, sepasang anak manusia bisa bersama dari pagi, siang, sore dan malam ,selalu bersama sama? Masa iya, suami istri sampai kehilangan kebebasannya,karena "terikat" satu sama lainnya?

Kira kira begitulah pertanyaan yang selama ini saya dengarkan ,walaupun disampaikan dengan nada bercanda .Tapi sesungguhnya intinya adalah tidak ada yang percaya,bahwa kondisi seperti ini,dapat kami jalani hingga bertahun tahun,tanpa mengalami tekanan batin atau stress

Bosan? Kami Malah Heran

Saya dan istri,malahan heran ,mengapa ya orang tidak percaya ,bahwa kami bisa menjalani hidup "seperti dalam penjara",dengan santai dan penuh suka cita dan rasa syukur? Kami malah heran, ada orang yang sama sama sudah pensiun seperti kami. Tapi pagi pagi suami sudah keluar rumah,katanya kerumah teman atau pergi mancing dan baru pulang malam hari. 

Sementara istri ,memilih bertandang ke rumah sanak famili atau dirumah anak, Sehingga praktis,suami istri bertemu pada pagi hari dan setelah sama sama sarapan ,baru malam hari bertemu.  Bahkan yang mengherankan kami,ada istri yang memilih tinggal bersama anak dengan alasan menjaga cucu dan hanya sekali seminggu pulang menengok suami dirumah.adi orang heran,tapi kami juga heran.Sama sama heran,tapi keheranan yang berbeda total

Jadwal Kegiatan 

  • Bangun jam 5.00 pagi
  • Berdoa sesaat
  • Bersih bersih rumah
  • mandi
  • minum cappucino dan sarapan
  • membaca /menulis
  • jalan kaki sekitar rumah/olahraga sekitar 1 jam 
  • naik kendaraan untuk berbagai keperluan
  • kegiatan sosial
  • kalau musim panas kami mancing
  • musim dingin jalan jalan di mall 
  • sore pulang ke rumah
  • mandi 
  • makan malam
  • membaca,menulis .nonton tivi
  • berdoa 
  • jam 12.00 malam lampu di padamkan
  • istirahat

Saya dan istri,pasti tidak akan datang ke undangan manapun,bila undangan hanya berlaku untuk satu orang, Sama sekali kami tidak pernah merasa bosan ,apalagi sampai merasa tertekan.Bagi kami berdua,kebersamaan adalah kebahagiaan bagi kami. Segala sesuatu kami lakukan berdua ,makan bersama dan kalau istri asyik nonton tivi,saya asyik menulis .Kami duduk berdampingan  di satu ruang yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun