]angan Sampai Makna :"Setulus Hati " Memudar Ditelan Zaman
Arti dan makna kata "tulus" anak SD pun sudah tahu,jadi tidak perlu kita repot berselancar di google atau ke wikipedia,untuk mengetahui arti dari kata tulus ini. Ketika kita menyerahkan sekardus mie instant untuk meringankan beban korban banjir,kita sama sekali tidak kenal dengan orangnya dan malahan tidak tahu ia berasal dari mana.Â
Setelah menyerahkan ,kita langsung pamit. Titik. Pemberian ini diberikan setulus hati. Kalau ketika kita memberikan bantuan, untuk korban bencana alam, tapi sudah mempersiapkan wartawan untuk meliputinya berarti pemberian kita sudah tidak dapat lagi dikategorikan pemberian setulus hati. Â Apalagi kalau sampai menyuruh orang yang menerima pura pura menangis dan sebagainya.Karena kita memberi dengan mengharapkan "upahnya" berupa nama kita masuk koran atau disiarkan di tivi. Dalam hal ini ,"bisnis terselubung " sudah terjadi,yakni kita memberi dan mendapatkan imbalan berupa popularitas diri.
Terbawa Dalam Kehidupan Berumah Tangga
Seorang suami yang terlilit hutang mengatakan kepada isterinya: "Sayang, kau tahu bahwa  aku mencintaimu dengan setulus hati dan segenap jiwaku.Jadi ,tolong dong ,bantu aku melunasi hutang hutangku.Perhiasanmu kan banyak".
Lagi lagi .kata :"tulus" dinodai habis habisan  dan  sudah tercemar ,sehingga  kehilangan marwahnya.Karena itu ,sebelum menikah,orang perlu waktu untuk masing masing menjajaki,kesamaan persepsi,tentang arti kata:"cinta yang tulus". Agar mampu  merawat cinta,sepanjang hayat. Cinta yang tulus itu tidak menuntut apapun dari orang yang dicintai,dengan cara apapun.Â
Kalau memang antara suami isteri terjalin cinta yang tulus,maka tanpa perlu diminta, seorang istri pasti tidak akan tega melihat suaminya  harus merengek rengek minta tolong. Karena begitu melangkah untuk memutuskan hidup bersama dalam sebuah pernikahan,maka istilah :"ini milik saya " dan " itu milik kamu" sudah seharusnya dilebur menjadi:"milik kita bersama"
Ada ribuan "resep" untuk merawat hubungan cinta dalam kehidupan berumah tangga. Antara lain,ada yang menakar cinta,berdasarkan berapa kali mengucapkan kalimat:" I love you" kepada pasangan hidupnya dalam waktu 1 X 24 jam. Tentu saja ,setiap orang berhak ,untuk memiliki kriteria tersendiri,tentang arti dan makna :"cinta yang tulus"
Akan tetapi dalam kenyataannya,hidup itu bersifat dinamika dan tidak dapat dipatok berdasarkan ilmu matematika. Misalnya :" punya rumah  bagus dan kendaraan pribadi ,serta penghasilan mencukupi "sudah pasti berbahagia .Cinta itu adalah bagian dari sebuah kehidupan,yang memiliki keunikan tersendiri dan hingga saat ini belum ada satupun universitas di dunia ini,yang khusus memberikan pelajaran tentang cinta yang tulus.
Secuil Cuplikan Perjalanan Hidup
Suatu waktu,ketika usaha kami mengalami kebangkrutan,akibat ditipu mitra bisnis di Singapore, saya duduk termenung di beranda rumah. Istri saya datang  dan duduk disamping saya.Sesaat kemudian berkata:" Sayang,sementara usaha kita macet,izinkan saya antar jemput anak sekolah,setidaknya bisa untuk menutupi biaya hidup kita" Saya memandang istri saya dengan heran dan berkata perlahan:"Tapi mobil kita kan sudah dijual ?"
"Benar," kita beli kendaraan L 300 yang bekas" Kata istri saya
"Terus uangnya dari mana ?" tanya saya dengan wajah yang heran
Istri saya mengeluarkan bungkusan ,meletakkan di meja ,disana ada kalung, gelang dan anting anting yang biasa dipakai istri saya sejak menikah ."Kita jual semuanya dan cukup untuk membeli sebuah kendaraan bekas "kata istri saya mantap
Saya tidak kuasa menahan jatuhnya air mata,walaupun kata orang,laki laki sejati tidak boleh baper.  Saya laki laki sejati ,tapi saya menangis dihadapan wanita yang telah memberikan seluruh hidupnya kepada saya setulus hati. Wanita ini amat jarang mengatakan:" I love you " kepada saya,tapi ia sudah membuktikan cintanya yang tulus selama lebih dari 54 tahun kepada saya .Kalau sudah menerima cinta yang begitu tulus dari seorang istri,maka betapapun bebalnya hati seorang suami,pasti tidak akan tega menghianati  cintanya.
Ditulis berdasarkan pengalaman hidup pribadi
Tjiptadinata Effendi