"Ini sejarah di Indonesia, dua budaya berbeda disatukan dan memecahkan rekor Muri. Ini diharapkan bisa menjadi contoh keberagaman dalam kerukunan," kata Raseno Arya, dari Kementerian Pariwisata RI, disela-sela pembukaan Festival Bacang dan Lamang Baluo, Kamis (6/6/2019)
Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan, festival tersebut memang bertujuan untuk menarik wisatawan datang berkunjung ke Padang. Untuk itu, jadwal pelaksanaannya bertepatan dengan libur Lebaran. "Festival ini menunjukkan adanya kerukunan yang luar biasa antara etnis Tionghoa dengan Minang di Padang. Mereka sudah lama hidup rukun berdampingan," kata Mahyeldi. sumber; https://regional.kompas.com/
Sekilas Tentang Bacang
Menurut tradisi yang  sudah turun temurun sejak dulu,tanggal 5 bulan 5 Tionghoa adalah hari peringatan makan bacang. Konon kabarnya dulu di Tiongkok orang-orang memperingati hari meninggalnya seorang  Tokoh Masyarakat ,yang terjun ke sungai untuk memprotes kepada pemerintah demi kemakmuran rakyat.
Rakyat yang menaruh simpati kepada Tokoh masyarakat ini,memberi makan ikan,udang dan binatang lainnya supaya tidak memakan tubuh tokoh tersebut. Caranya adalah dengan membungkus makanan yang akan dilemparkan ke sungai.
Semenjak itu maka hari tgl 5 bulan lima dimana-mana komunitas Tionghoa memperingatinya dengan membuat makanan yang dibungkus seperti bacang Namun yang namanya legenda, tentu saja tidak dapat dibuktikan kebenarannya  Karena makanan khas yang bernama Bacang ini, konon sudah ada sejak 500 tahun sebelum Masehi.Lama kelamaan ,tradisi ini sudah meluas,dan tidak hanya pada tanggal tersebut,tetapi orang bisa menikmati gurih dan lezatnya bacang setiap hari. Baik dengan membelinya di kedai kopi ataupun membuatnya sendiri .Â
Kesimpulan: Festival Bacang dan Lamang Baluo ini,bukan hanya sekedar slogan,tapi sesungguhnya hanya merupakan wujud manifestasi dalam bentuk lain. Karena sesungguhnya sejak kakek nenek kami dulu, etnis Tionghoa Padang dan Urang Minang sudah terbiasa hidup rukun dan damai.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H