Hari  Selasa yang baru lalu ,ada pesan masuk lewat sms ,yang berbunyi:
"Tjiptadinata Effendi, you are eligible for a free Flu Vaccine. If interested and not yet received,please Phone : 93053232 for appointment. Please do not reply by SMS. Thank you" From Shenton Ave Medical. Pesan yang sama juga masuk ke Ponsel isteri saya. Ada kesempatan mendapatkan imunisasi gratis, tentu saja kami manfaatkan pada kesempatan pertama .
Karena kami sudah kenal dengan dokter Julius Tan ,yang berasal dari Malaysia,maka kami minta agar ditangani oleh dokter Tan. Tidak ada masalah sama sekali dan langsung dibuat janji untuk bertemu,yakni hari Kamis tanggal 6 Juni,2019 ,jam 12.00 siang
Sesuai janji ,maka sebelum jam 12.00 siang,kami sudah tiba di Shenton Medical Centre. Biasanya kami menunggu sekitar 30 menit,tapi kali ini agak lama baru nama saya dan isteri dipanggil. Kami langsung ke ruang praktek dokter Julius Tan,yang mengatakan,bahwa di New South Wales, 34 orang meninggal karena flu.
Di Western Australia juga sudah ada beberapa orang yang meninggal,karena menganggap flu biasa dan merasa cukup mengatasi dengan Panadol atau sejenisnya.Ternyata flu yang sedang berjangkit kini di Australia adalah jenis yang mematikan dalam waktu singkat Malam ini, saya baca yang meninggal akibat flu di NSW sudah meningkat menjadi 49 orang. (https://www.smh.com.au/national/nsw/ )
Herpes (Shingles)
Shingles can cause long term nerve damage that can last for months or even years. (shingles.com.au )
Beberapa bulan lalu,kami berdua juga sudah datang ke sini,untuk mendapatkan imunisasi Herpes,yang disini dikenal dengan istilah Shingles .Karena bila sudah terlanjur terkena serangan penyakit Shingles ini,maka suntikan imunisasi sudah tidak mempan  lagi.
Obat yang diberikan berupa Codein namun rasa sakit yang diderita bisa berbulan bulan bahkan hingga lebih dari satu tahun Daya tahan tubuh orang yang terserang Herpes ini,menentukan apakah mampu bertahan atau tidak.
Orang yang terkena serangan  Herpes atau Shingles ini,merasa dibagian tubuh yang kena seperti terbakar dan di tusuk tusuk. Hal ini tentu saja amat mengganggu aktivitas keseharian.
Bahkan untuk tidur saja butuh obat ,yang bersifat analgesik,yakni obat yang berefek menghilangkan rasa sakit dan sekaligus mendatangkan rasa kantuk. Karena latar belakang pendidikan saya ,sama sekali tidak ada hubungan  dengan dunia medis,tentu saja yang dituliskan disini adalah berdasarkan apa yang saya dapatkan dari dokter Julius Tan ,yang merupakan dokter keluarga bagi kami berdua.Â
Mengapa memilih dokter Julius Tan? Pertama karena dokter yang berusia 62 tahun ini berasal dari Malaysia. Maka walaupun bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia,berbeda,tapi setidaknya dalam komunikasi bisa saling memahami. Karena ,walaupun sudah 13 tahun menjadi penduduk Australia,tapi sejujurnya kami masih kesulitan menjelaskan tentang keluhan dalam bahasa Inggris. Misalnya: "masuk angin, nggak enak badan, sempoyongan ,mata berkunang kunang,rasanya mual " apa bahasa Inggrisnya? Sejujurnya ,saya tidak tahu dan saya tidak malu mengakuinya
Selain dari itu, dokter Julius Tan sangat bersahabat. Mau menyisihkan waktunya beberapa menit,untuk saling bercerita tentang keluarga.Tapi karena banyak pasien menunggu, tentu kami harus tahu diri. Setelah ngobrol sekitar 5 menit,kami langsung pamitan .Sebelum kami meninggalkan ruangan praktik ,dokter Tan sekali lagi mengingatkan : "Sampaikan ke keluarga dan teman teman,sediakan waktu untuk imunisasi .Karena kalau sudah kena,maka imunisasi tidak ada gunanya lagi.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H