Pada prasasti yang dapat dibaca di dinding bangunan,dituliskan  ,bahwa bangunan ini dibangun untuk menghormati pria dan wanita Victoria yang bertugas dalam Perang Dunia I, tetapi sekarang menjadi peringatan bagi semua warga Australia yang telah bertugas dalam perang.Â
Dirancang oleh arsitek Phillip Hudson dan James Wardrop yang sama-sama veteran Perang Dunia I, Kuil ini bergaya klasik, didasarkan pada Makam Mausolus di Halicarnassus dan Parthenon di Athena, Yunani. Ternyata inilah alasannya,mengapa bangunan "tugu pahlawan " ini sangat mirip dengan yang ada di Yunani
dokumentasi pribadi/ket.foto: patung  patung yang mendampingi bangunan ini,tampak terawat apik dan tidak ada yang rusak.
​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​Harus Mendaki Puluhan Anak TanggaÂ
Untuk dapat naik ke atas, kita harus mau menaiki puluhan anak tangga,sebelum tiba di pelataran yang luas. Patung singa yang tampak berdiri kekar disamping bangunan tampak terjaga dengan apik,,sehingga tidak tampak ada bagian yang rusak. Bagi yang merasa tidak kuat untuk menaiki anak tangga,bisa mengambil jalan dibagian kanan bangunan,karena disana ada anak tangga yang tidak begitu curam.
Dokumentasi pribadiÂ
Dibagian tengah ada  terowongan,tempat menyimpan medali para pahlawan yang telah gugur, Pada setiap medali,terukir nama masing masing tentara yang tewas ,berikut tahunnya. Dan kalau berbelok kekiri,ada pintu masuk bagi yang ingin membeli souvenir .Dibagian belakang ada toilet untuk pria dan wanita,yang bersih dan apik.
Secara keseluruhan,bangunan kuno  ini diresmikan pada tanggal 11 November ,1934. Jadi,kalau di Indonesia,tanggal 10 November ,dalam setiap tahun diperingati sebagai Hari Pahlawan,disini saetiap  tanggal 11 November,setiap tahunnya,juga merupakan hari yang bersejarah,karena memperingati perang yang paling besar.