Tetapi menjelang tengah hari, tiba tiba suasana yang tadinya penuh tawa dan ceria,tiba tiba terdengar istri pak Toni, menangis sangat sedih. Sebagi tentangga, kami ikut bergegas datang untuk menengok ada apa gerangan? Ternyata, pak Toni pingsan karena shock. Karena ternyata Pak Toni  keliru mencocokkan tanggal undiannya, sehingga ketika ia ke agen lotterai untuk menguangkan kemenangannya, tentu saja ditolak,karena sudah diuangkano oleh Pemenang yang sesungguhnya.Â
Tetangga, yang sudah terlanjur mengambil perabot rumahnya,secara diam diam mengembalikan lagi kerumah pak Toni. Namun ,sejak saat itu Pak Toni sudah tidak jualan lagi. Setiap hari hanya duduk didepan kedai,sambil ketawa dan menangis, tanpa sebab. Selang beberapa minggu kemudian, Pak Toni meninggal dunia,karena merasa malu dan batinnya sangat terpukul.
Peristiwa tersebut sudah berlalu hampir setengah abad lalu,namun bagi saya sungguh merupakan sebuah pelajaran hidup yang sangat berhara,agar jangan terlalu cepat berpuas diri. Percaya diri memang sangat baik, tapi over confidence, hanya akan mempertinggi tempat kita jatuh.Â
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H