Sumbangan ini menurut, sumber australianplus,com, bukan hanya dari kalangan umat Katolik tapi juga dari umat Islam dan umat Budha.
Dana ini akan dibagikan kepada siapa saja yang membutuhkan terutama para homeless yang sudah tidak lagi memiliki keluarga yang akan mengurus mereka.
Semboyan "Love Can Do All Thing" terbukti bukan hanya sekedar sebagai semboyan, tapi benar-benar diaplikasikan. Paskah adalah kebangkitan melawan egoisme dan sikap skeptis yang mungkin selama ini secara tanpa sadar menguasai diri.
Oleh karena itu, umat diajak untuk menunjukkan simpati dan empatinya bukan dengan membagikan telor dan kelinci Paskah, tapi fokus pada pemberian sumbangan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Karena itu, di samping kolekte yang biasa di edarkan di antara umat, di belakang juga disediakan keranjang untuk menitipkan amplop berisi donasi dalam jumlah yang cukup besar.
Sementara yang memberikan recehan atau uang 5 -10 Dolar cukup memasukkan ke dalam kantong kolekte.
Semua sumbangan akan diatur oleh panitia Paskah untuk dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama bagi mereka yang tidak lagi memiliki keluarga yang merawat mereka.
Tidak ada batasan bahwa yang boleh menerima sumbangan ini adalah orang yang beragama Katholik, melainkan siapapun yang menderita tanpa menanyakan latar belakang asal muasal dan agamanya.
Karena bagi orang di Australia urusan agama adalah urusan pribadi masing-masing orang yang tidak boleh diintervensi oleh siapapun.
Selamat Paskah bagi yang merayakan !
Tjiptadinata Effendi