Ketika hidup kami berubah, istri saya masih tetap mengajar namun gajinya seratus persen tidak diambil, melainkan dimanfaatkan untuk membiayai anak-anak asuhnya. Tentu saja saya sangat mendukung niat baik istri saya.
Walaupun sudah berlalu puluhan tahun, ternyata masih ada dari antara anak-anak tersebut yang menghubungi kami untuk mengucapkan terima kasih, bahkan mengundang kami untuk makan bersama.
Berbahagialah yang Menderita Ketika Masih Muda, Namun Dapat Menikmati Hidup di Hari Tua
Kini di usia semakin menua, kami selalu bersyukur kepada Tuhan, diberikan kesempatan untuk menikmati hidup layak dan kesehatan lahir dan batin. Masih ditambah lagi dengan perhatian dari anak-anak kami yang tanpa diminta selalu mengisi rekening kami.
Ketika kami menyempatkan diri untuk pulang kampung, alangkah sedihnya kami menyaksikan teman-teman semasa muda yang dulu termasuk "orang berada" dan punya toko, justru di hari tua harus hidup dalam keprihatinan.
Malahan ada yang ketika datang ke rumah anaknya, baru tiba di depan pagar, sudah diteriakan oleh cucunya," Mama..ini Opa datang lagi,,pasti mau minta uang!" Teman saya menceritakan sambil menangis dan saya yang mendengarkan juga ikut menangis.
Tjiptadinata Effendi