Maka sejak saat itu hasut menghasut dan memfitnah sudah dijadikan komoditas andalan dalam kelompok pendukung Sengkuni. Pokoknya segala cara dihalalkan,demi untuk mewujudkan hasrat hati untuk meraih kekuasaan
Berakhir dengan Perang Baratayuda
Titik tumpu dari kemelut yang membakar kedua kubu yang sesungguhnya merupakan satu keluarga besar ini,adalah perang saudara. Dalam perang tidak ada istilah saudara dan sahabat.Pokoknya siapa saja yang berada di hadapan adalah musuh yang harus dimusnahkan. Segala cara dilakukan ,entah kelicikan dan tipu tipuan boleh digunakan dalam perang .
Masihkah  Kita  Sebangsa dan Setanah Air?
Entah kenapa,tiba tiba seakan aroma dari perang Baratayuda ini,sepertinya sayup sayup sampai tercium dan menghadirkan rasa ngeri.Â
Bayangkan  orang orang yang katanya, saudara sebangsa dan setanah air yang  terlahir dari "perut" Ibu Pertiwi ,saling baku bunuh dalam merebut kekuasaan,Â
Semoga hal ini hanya mimpi buruk dan ketika kita terbangun, ternyata bangsa Indonesia adalah tetap bangsa yang peramah dan berbudi luhur ,serta saling asah dan saling asuh
Catatan:
Mohon maaf bila kisah Mahabrata yang dituangkan disini ,terkesan compang camping,karena hanya mengandalkan ingatan akan cerita komik yang saya baca lebih dari setengah abad lalu
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H