Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilpres dalam Aroma Suasana Perang Baratayuda?

21 Maret 2019   09:17 Diperbarui: 21 Maret 2019   09:33 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi :mantrahindubali

Maka sejak saat itu hasut menghasut dan memfitnah sudah dijadikan komoditas andalan dalam kelompok pendukung Sengkuni. Pokoknya segala cara dihalalkan,demi untuk mewujudkan hasrat hati untuk meraih kekuasaan

Berakhir dengan Perang Baratayuda

Titik tumpu dari kemelut yang membakar kedua kubu yang sesungguhnya merupakan satu keluarga besar ini,adalah perang saudara. Dalam perang tidak ada istilah saudara dan sahabat.Pokoknya siapa saja yang berada di hadapan adalah musuh yang harus dimusnahkan. Segala cara dilakukan ,entah kelicikan dan tipu tipuan boleh digunakan dalam perang .

Masihkah  Kita  Sebangsa dan Setanah Air?

Entah kenapa,tiba tiba seakan aroma dari perang Baratayuda ini,sepertinya sayup sayup sampai tercium dan menghadirkan rasa ngeri. 

Bayangkan  orang orang yang katanya, saudara sebangsa dan setanah air yang  terlahir dari "perut" Ibu Pertiwi ,saling baku bunuh dalam merebut kekuasaan, 

Semoga hal ini hanya mimpi buruk dan ketika kita terbangun, ternyata bangsa Indonesia adalah tetap bangsa yang peramah dan berbudi luhur ,serta saling asah dan saling asuh

Catatan:

Mohon maaf bila kisah Mahabrata yang dituangkan disini ,terkesan compang camping,karena hanya mengandalkan ingatan akan cerita komik yang saya baca lebih dari setengah abad lalu

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun