Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Yang Mahal Sesungguhnya Bukan Biaya Hidup, tapi Gaya Hidup

18 Maret 2019   20:51 Diperbarui: 19 Maret 2019   20:22 2529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kami keluar rumah,maka istri saya mempersiapkan makanan dalam kotak dan minuman dalam termos. Kalau lagi musim dingin,termos berisi air hangat dan kalau musim panas, termos diisi dengan air es.

Kami makan siang di pantai atau ditaman. Tidak bakalan ada yang usil, menengok karena di sini, selama kita menjaga kebersihan, kita bebas mau makan ditaman atau di pinggir pantai, di mana ada ruang publik yang ada bangku taman dan air untuk mencuci tangan atau bersih bersih lainnya. 

Malam kami juga makan di rumah dan tidak pernah makan di restoran, kecuali seperti yang  ditulis di atas, yakni diajak atau mengajak tamu yang datang dari Indonesia. Sebagai gambaran, kami pernah diundang makan malam di salah satu restoran elit di Perth. untuk 11 orang, tagihannya hampir mencapai 800 dolar atau sekitar 8 juta rupiah. 

Kalau sejumlah 8 juta rupiah ini, untuk di kampung saya di Padang, bisa digunakan untuk mengundang warga satu RT dan mungkin masih ada tersisa uangnya.

Kami Tidak Perlu Menyewa Rumah Jadi Bisa Hidup Hemat

Karena kami tidak harus menyewa rumah, karena sudah disediakan oleh putra kami, maka untuk biaya hidup kami berdua, setelah kami kalkulasikan dari sarapan, makan siang dan makan malam, dana yang dikeluarkan, tidak lebih mahal dibandingkan pengeluaran kami selama tinggal di Apartement Kemayoran di Jakarta.

Jadi, kalau hanya biaya untuk makan dan minum sehari harian, selama tinggal di Australia, tidak lebih mahal dibandingkan tinggal di Jakarta. Yang menyebabkan banyak orang tidak mampu bertahan hidup di sini, adalah karena mengikuti gaya hidup warga lokal.

Dalam hidup ini, tidak hanya dalam bisnis dibutuhkan management, tapi juga dalam pengeluaran biaya dapur perlu diterapkan sistem management. Yang meliputi:

  1. memilih menu sarapan yang enak dan murah
  2. ngopi dirumah berdua, pengeluaran hanya 1 dolar, ngopi di cafe minimal 10 dolar
  3. berbelanja di pasar tradisional yang jauh lebih murah dibandingkan belanja di Mall
  4. hindari makan minum direstoran, kecuali ada tamu yang perlu diajak
  5. tidak perlu ikutan beli tiket konser, karena dirumah juga banyak hiburan
  6. Weekend mau ikut santai di pantai tidak masalah, tapi makanan dan minuman dipersiapkan dari rumah

Kalau hidup bisa dipermudah, mengapa harus dipersulit, hanya untuk meniru gaya hidup orang lain?

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun