Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

49 Tewas dan Setidaknya 20 Orang Terluka Parah

15 Maret 2019   22:01 Diperbarui: 15 Maret 2019   22:10 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua WNI yang Tertembak di Masjid Selandia Baru Berasal dari Yogyakarta"

Detik News:

Padang - Dua warga negara Indonesia menjadi salah satu korban penembakan brutal di masjid di Selandia Baru (New Zealand). Mereka diketahui merupakan warga Sumatera Barat. Kedua korban ini adalah Zulfirmansyah dan Mohammad Rais yang merupakan ayah dan anak yang sedang berada di Masjid Lindwood. Hendra Yaspita, kakak kandung korban di kota Padang melalui pesan singkatnya membenarkan hal tersebut. Pihak keluarga kata Hendra, mendapat kabar tentang apa yang menimpa adiknya itu, melalui istri korban. Ia Pindah ke sana (Selandia Baru) bulan Januari kemarin. Untuk bekerja. Dia asli orang Minang, keluarga ada di Sumatera Barat yaitu di Kota Padang," jelas Hendra.(detik.news)

Kepolisian Selandia Baru  menyebutkan bahwa korban penembakan brutal, yang sudah direncanakan secara matang , telah merengut korban sebanyak 49 orang dan kemungkinan akan bertambah lagi

Kita Semua Ikut Berduka

Sesungguhnya, dari mana pun korban tembakan berasal, bukan masalah  penting. Karena siapapun dan dari mana pun mereka berasal, mereka adalah korban kebiadaban si Penembak. Termasuk yang diberitakan tentang 2 orang WNI. Namun, alangkah eloknya, bila  sumber berita lebih cermat. Sebelum menuliskan judul berita, karena akan membuat orang menjadi bingung. Kalau ada dua  WNI yang berasal dari Yogya dan dua lagi dari Sumbar, berarti ada 4  orang ? Semoga menjadi masukan yang berguna, apalagi sebagai media arus utama.

sumber : kompas.com dan detik.news dan  cnn 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun