Terjadi di Australia Barat
Malam ini saya membaca di 9 news.com bahwa seorang pria ,warga Perth yang bernama Martin dan berusia 37 tahun dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Negeri Setempat, karena telah membanting putrinya Isabella yang baru berumur 6 bulan. Bayi yang sudah dibanting, masih bernafas dan bergerak, tapi bukannya melarikan kerumah sakit, malahan membaringkan ditempat tidur dan ia keluar rumah seakan tidak ada kejadian apa apa. Setelah sempat dilarikan kerumah sakit oleh istrinya dan dirawat selama dua bulan,akhirnya bayi mungil berusia 6 bulan tersebut tewas.
Pengacara Martin, menyampaikan pembelaannya bahwa Kliennya Martin bersama pasangannya, sesungguhnya sangat mencintai isabella putri mereka Akan tetapi karena tuntutan pekerjaan yang berat, telah membuat pria ini tidak mampu lagi berpikiran waras.
Karena setelah berkerja keras sepanjang hari ia ingin dapat tidur nyenyak,namun putrinya menangis terus. Akibatnya,entah setan mana yang merasuki dirinya, Marin tega memukul dan membanting bayi berusia 6 bulan ini dari ketinggian 2 meter.Untuk membuktikan, bahwa sesungguhnya ia sangat mencintai putrinya,Martin telah dua kali berusaha bunuh diri,sebelum dipengadilankan, Namun usaha bunuh diri nya gagal.
Tetapi, pengadilan menolak seluruh pembelaan Pengacaranya dan menyatakan bahwa Martin telah secara sah bersalah karena telah membunuh bayinya sendiri, dengan cara membantingnya. Martin harus menjalani hukuman dipenjara karena dinyatakan secara sah bersalah telah membunuh bayinya sendiri.
Sumber: 9 News.com
Catatan Tambahan
Walaupun kejadian tersebut diatas,sama sekali tidak ada hubungannya dengan kita,namun ada hal yang patut diingat, yakni: "Apa yang terjadi pada diri orang lain, bukan tidak mungkin bisa juga terjadi pada diri kita atau keluarga". Karena itu,jalan terbaik adalah mulai saat ini,menata hati kita, agar mampu mengontrol diri, seberat apapun tekanan hidup yang harus dijalani. Karena bilamana dibiarkan,maka mungkin pada awalnya, hanya memukul orang, tapi selanjutnya bukan tidak mungkin bisa melakukan tindakan yang lebih brutal.
Belajar dari pengalaman buruk orang lain,tujuannya adalah agar jangan sampai kita melakukan kesalahan yang sama,agar jangan sampai sudah terjadi baru menyesalinya.
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI