Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suatu Waktu Semua Orang Akan Menua, Perlu Kerja Keras di Usia Muda!

11 Maret 2019   22:19 Diperbarui: 12 Maret 2019   08:19 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kerja keras dengan otot dan otak sewaktu muda,agar dapat menikmati hidup dihari tua/tjiptadinata effendi

Cegah Hidup Muda Bergaya, Tua Mati Daya

Menyukuri apa yang sudah ada pada kita, menunjukkan bahwa diri kita adalah orang yang tahu berterima kasih. Akan tetapi hal ini bukanlah isyarat bahwa kita sudah berhenti berusaha, karena sudah berpuas diri. Sudah punya rumah milik sendiri dan kendaraan pribadi, terus mau apa lagi. kalau bukannya menikmati apa yang sudah ada?

Cara berpikir seperti inilah yang merupakan kekeliruan terbesar yang dilakukan oleh kebanyakan orang., yakni sudah puas dan mengisi waktu dengan hidup bersantai ria, seakan akan apa yang sudah menjadi miliknya kini, sudah dapat menjamin hidupnya hingga menua.Lupa, bahwa tidak seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, bahkan apa yang akan terjadi esok hari. Hal ini ada benang merah dengan kalimat :"Yesterday is a history, to-day is a gift and to-morrow is a mystery" Tak seorangpun  dapat meramal apa yang sesungguhnya akan terjadi dimasa depan,bahkan apa yang akan terjadi dihari esok.?

Sudah Begitu Banyak Contoh, Tapi Sayang Orang Tidak Mau Menjadikannya Pelajaran Hidup

Saya yakin, kita semua sudah pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, yakni ada orang yang dulu termasuk kaya, tapi setelah menua, hidup dalam keterpurukan.Ketika sadar akan kekeliruan yang telah dilakukan semasa masih muda, ternyata semuanya sudah terlambat.Usia sudah lebih dari 60 tahun dan kondisi tubuh sudah tidak lagi memungkinkan untuk mulai bekerja lagi dari awal.

Ketika sempat pulang kampung 2 bulan lalu dan mengunjungi teman teman lama, kami sungguh sangat terenyuh menyaksikan dan mendengarkan secara langsung dari mulut beberapa orang teman kami, yang dulu hidupnya lumayan.

Punya rumah dan toko.tapi kini harus hidup menumpang di emperan toko orang, serta menunggu belas kasihan orang untuk bisa mempertahankan hidupnya..Rasa tidak percaya akan apa yang saya saksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana mungkin teman saya yang dulunya gagah dan punya mobil. kini harus jualan air minum di kaki lima? Sungguh semuanya membuat diri saya merinding menyaksikan, perubahan hidup yang begitu drastis.

Namun,sedalam apapun keinginan hati untuk membantu.tentu tak seorangpun di dunia ini,yang mampu memikul beban hidup orang lain,walaupun orang tersebut adalah teman baik.semasa masih muda.

Pertahanan Kita Harus Berlapis Lapis

Hidup itu adalah sebuah perjuangan yang panjang. Perlu dipersiapkan pertahanan berlapis lapis.Sehingga bilamana benteng pertahanan pertama roboh., masih ada pertahanan lainnya, yang siap memback up.agar benteng pertahanan kita tidak kebobolan.Selama masih kuat untuk bekerja, mengapa tidak dilakukan? Padahal sudah sejak lama kita mendengarkan :"Berakit rakit kehulu, berenang renang kemudian" yang artinya bersakit sakit dahulu dan bersenang senang kemudian.

Cobalah bayangkan, ketika di usia muda, kita hidup bergaya.Setiap weekend keluar kota bersama keluarga. Makan malam direstoran mewah, sudah merupakan jadwal tetap keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun