Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Logika Unik, "Kalau Saya Sehat, Berarti Orang Lain Sakit?"

3 Maret 2019   07:44 Diperbarui: 3 Maret 2019   07:58 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka mulailah saya berceloteh panjang lebar, bagaimana kami menjalani hidup. Diawali pagi hari, begitu bangun mengucap syukur kepada Tuhan dan seterusnya serta sesekali memuji muji diri sendiri, agar semakin dikagumi....hmm....Tapi cukup hingga disana dan jangan melanjutkan ciloteh atau meng khotbahi orang lain, bahwa mereka wajib menjalani gaya hidup seperti yang  kami lakukan agar menjadi orang baik.

Bahkan tega teganya kami memberikan petuah :"Begitu bangun pagi, maka kata yang pertama harus diucapkan adalah :"Praise the Lord. I'm still alive!" Puji Tuhan, saya masih hidup!", bahkan tidak kepada anak cucu kami sendiri. Karena setiap orang terlahir, memiliki hak azasi untuk memiliki jalan hidup masing masing. 

Kami berdua sama sekali tidak pernah diberikan mandat oleh Tuhan untuk mendiktekan anak cucu kami, agar mereka wajib menjalani cara dan gaya hidup yang sama seperti yang kami jalani, bila ingin menjadi orang baik. Karena kalau hal ini dilakukan berarti hanya kami berdua orang baik dan diluar kami, semua orang tidak baik karena cara dan gaya hidup mereka tidak mengikuti gaya hidup yang kami yakni berdua.

Kalau hal ini terjadi, bukankah logika sudah menjadi terbalik? Biarkanlan setiap orang menjalani hidupnya dengan damai, tanpa perlu kita recoki atau kita timpuk dengan petuah petuah yang dapat menghancurkan hubungan baik yang sudah terjalin selama ini. Mungkin saja pendapat saya ini keliru karena itu sebelum ada yang marah,saya mohon maaf lahir dan batin.

Renungan kecil, sambil mereguk kenikmatan secangkir capuccino yang disediakan istri tercinta

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun